Banner Iklan

BEM UMM Bekali Warga Pesisir Probolinggo Kesiapan Mental dan Ketahanan Usaha Hadapi Bencana

Muh. Rahmani Hafidzi
30 Desember 2025 | 16.45 WIB Last Updated 2025-12-30T09:45:59Z

Kegiatan penguatan kapasitas masyarakat pesisir di Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo

PROBOLINGGO, JATIMSATUNEWS.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar kegiatan penguatan kapasitas masyarakat pesisir di Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, pada (24/12/25). Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan kesiapan mental warga serta ketahanan ekonomi dalam menghadapi potensi bencana.

Desa Kedungdalem merupakan wilayah pesisir yang rawan terdampak banjir rob dan angin kencang. Kondisi tersebut mendorong BEM UMM untuk memberikan pembekalan yang tidak hanya berorientasi pada aspek fisik, tetapi juga kesiapan psikologis dan keberlanjutan usaha masyarakat setempat.

Dalam kegiatan tersebut, warga yang terdiri dari ibu rumah tangga, pemuda, serta kader lingkungan mendapatkan materi Pertolongan Psikologis Awal atau Psychological First Aid (PFA). Materi ini bertujuan agar warga mampu memberikan dukungan awal kepada korban yang mengalami tekanan psikologis pada fase awal pascabencana.

Fasilitator kegiatan, M. ‘Ainurridho ‘Allaamsyah, mengatakan bahwa penanganan awal yang tepat dapat mencegah kondisi psikologis korban semakin memburuk.

“Sering kali yang dibutuhkan korban bukan penjelasan medis yang rumit, tetapi kehadiran yang empatik dan menenangkan,” ujarnya.

Dalam sesi tersebut, peserta dibekali teknik pernapasan untuk menstabilkan emosi serta cara berkomunikasi yang tepat saat menghadapi korban bencana di lapangan.

Selain aspek mental, BEM UMM juga menyoroti dampak bencana terhadap aktivitas ekonomi warga, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mengingat banjir kerap menghentikan aktivitas usaha, warga diberikan edukasi mengenai manajemen risiko dan keberlanjutan usaha skala rumah tangga.

Narasumber kegiatan, Ainur Rifqi Almahdani Rahmat, menjelaskan bahwa banyak usaha kecil berhenti beroperasi pascabencana akibat tidak adanya perencanaan darurat.

“Kerugian usaha tidak selalu disebabkan kerusakan fisik. Banyak yang tumbang karena tidak punya rencana pemulihan sejak awal,” jelasnya.

Peserta diajak menyusun prioritas pemulihan usaha, pengelolaan aset, serta langkah-langkah agar kegiatan ekonomi tetap bisa berjalan pada fase awal pascabencana.

Salah satu peserta mengaku kegiatan tersebut memberikan pemahaman baru.

“Selama ini kalau ada bencana ya pasrah. Ternyata ada langkah-langkah supaya usaha tetap bisa bertahan,” katanya.

Melalui kegiatan ini, BEM UMM berharap warga Desa Kedungdalem mampu menjadi masyarakat yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi risiko bencana. Program serupa direncanakan akan diperluas ke wilayah rawan bencana lainnya di Kabupaten Probolinggo hingga akhir tahun 2025. (raf)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BEM UMM Bekali Warga Pesisir Probolinggo Kesiapan Mental dan Ketahanan Usaha Hadapi Bencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now