Kepala SMAN 1 Singosari dan Tim Kemenag Kabupaten Malang, Mengantongi nilai tertinggi tahap II, Bukti Budaya Toleransi Terus Hidup di Sekolah ini.
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: SMAN 1 Singosari mengantongi nilai tertinggi tahap II Sekolah Moderasi Beragama Provinsi Jawa Timur 2025, sebuah prestasi bergengsi yang menegaskan komitmen sekolah dalam merawat nilai toleransi, kebhinekaan, dan harmoni antar umat beragama. Penilaian tertinggi ini semakin istimewa karena sekolah ditunjuk langsung oleh Kementerian Agama Kabupaten Malang sebagai wakil Jawa Timur tanpa melalui proses lomba, berkat rekam jejaknya dalam membangun lingkungan pendidikan yang moderat.
"Masih satu tahap penilaian lagi, insyaallah kita benar benar menjadi jawara di final penilaian nanti," ujar Waka Humas Zainal.
Kepala SMAN 1 Singosari, Fadilah Umi Maisyaroh, M.Pd, menyampaikan kebanggaannya setelah pengumuman hasil penilaian pada Rabu (26/11/2025). Memperoleh nilai tertinggi untuk Satuan Pendidikan SMA se Jawa Timur.
KS Fadilah menyampaikan, tim penilai berkunjung pada 24 November lalu. Menjadi titik penting untuk menunjukkan praktik moderasi yang telah lama menjadi budaya sekolah.
“Sekolah Moderasi Beragama di SMA Negeri 1 Singosari patut diapresiasi sebagai contoh nyata penerapan toleransi dan harmoni antar umat beragama di lingkungan pendidikan,” ujarnya.
“Pembiasaan ibadah pagi sesuai agama masing-masing siswa sebelum pelajaran dimulai telah kami lakukan selama bertahun-tahun. Hal ini tidak hanya menumbuhkan karakter religius yang inklusif, tetapi juga membangun sikap saling menghargai. Misalnya, siswa Nasrani berdoa dengan khusyuk di samping teman-temannya yang Muslim melakukan salat Dhuha.”
Lebih lanjut, Fadilah menegaskan bahwa pengakuan dari Kemenag bukan hanya penghargaan, melainkan penguatan atas visi sekolah dalam membentuk generasi muda yang mampu hidup di tengah keberagaman.
“Inisiatif seperti ini seharusnya menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Indonesia untuk menciptakan lingkungan belajar yang damai dan saling menghormati, terutama di masyarakat multikultural,” tambahnya.
Komitmen tersebut tidak hanya tercermin dari kegiatan ibadah, tetapi juga melalui program pembinaan karakter, dialog lintas agama, hingga kegiatan siswa yang melibatkan seluruh unsur keberagaman. Seluruhnya berjalan secara natural tanpa paksaan, karena telah menjadi kultur yang tumbuh dan dipelihara oleh seluruh warga sekolah.
Dengan capaian ini, SMAN 1 Singosari semakin meneguhkan posisinya sebagai sekolah rujukan dalam praktik moderasi beragama di Jawa Timur. Harapannya, prestasi ini menjadi penyemangat bagi sekolah-sekolah lain untuk semakin memperkuat pendidikan karakter yang berlandaskan toleransi, saling menghargai, dan persatuan.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?