Banner Iklan

Prodi IAT Fakultas Syariah UIN Malang Gelar Seminar Inspiratif Bertajuk Festival Ilmu Al-Qur'an

M. Kholilur Rohman
13 November 2025 | 16.20 WIB Last Updated 2025-11-13T09:20:45Z

 

Foto: Dokumentasi bersama seluruh peserta festival ilmu Al-Qur'an

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Al Qur'an dan Tafsir (IAT) Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menggelar Festival Ilmu Al Qur'an Tahun 2025. Acara resmi dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Syariah UIN Malang Prof. Dr.Sudirman, M.A di Aula Lt 4 Rumah Singgah Kampus 2 UIN Malang. 

Kegiatan itu berlangsung Senin, 10 November 2025.diikuti oleh ratusan mahasiswa IAT. Tema yang diangkat adalah “Herarki dalam Pesantren Tafsir Ayat-Ayat Kepemimpinan dalam Konteks Feodalisme Kultural". Narasumber yang dihadirkan dalam acara festival IAT ialah Dr. KH Musta'in, M.A dan Dr. Nur Mahmudah, MA. 

Dalam sambutannya, Wakil Dekan I Prof.Dr Sudirman, M.A mengapresiasi kreativitas mahasiswa HMPS IAT yang menyelenggarakan kegiatan Festival Ilmu Al Qur'an tahun 2025 ini.

"Saya berharap dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara produktif oleh adik-adik mahasiswa, menambah wawasan, menambah kualitas sehingga kemudian adik-adik menjadi orang-orang yang alim, menjadi para ulama masa depan yang membawa Indonesia semakin maju dan terdepan. Hari ini kita akan mendengarkan wawasan yang sangat luas dari para narasumber berkaitan dengan tafsir ayat-ayat kemimpinan terutama di dalam kepesantrenan," terangnya.

Sebagai informasi, kegiatan festival ilmiah Al Qur'an pagi ini adalah rangkaian program puncak HMPS IAT. Harapannya Prodi dan HMPS IAT berjalan sabagai mitra yg saling mendukung untuk kesuksesan Fakultas Syariah sebagai lembaga yg hebat melesat dan unggul impacful.

Sementara itu, Kaprodi IAT UIN Malang, Ali Hamdan, M,A.,P.hD dalam sambutannya menjelaskan bagaimana Harlah ke IX Prodi IAT berjalan lancar, juga akreditasi Prodi IAT sudah dapat nilai Unggul dari BANT PT.

Narasumber pertama, Dr. KH Musta'in, M.A menjelaskan tentang bagaimana sejarah model pendidikan pesantren yang ada di zaman Rasulullah.

"Model pendidikan pesantren dapat dirujukkan sejak masa Rasul, ketika beliau mengayomi para sahabat ahlus suffah  yang tinggal di masjid Nabawi. Al Qur'an mengatur etika sahabat berbicara dengan Nabi, meninggalkan majlis  Nabi dan etika mujalasah lainnya untuk memberikan petunjuk dan tuntunan moral tentang etika, moralitas, kesopanan," paparnya.

Sementara itu, di sesi selanjutnya, Dr. Nur Mahmudah, MA  (dosen fakultas syariah UIN Malang) memaparkan posisi pesantren sebagai sub kultur yang memiliki sistem nilai, pola hubungan dan simbol yang khas yaitu taat, beradab, solidaritas sosial serta kesetiaan terhadap kyai.

"Tuduhan pesanten feodal muncul karena orang  sering kali tidak paham terhadap sistem nilai yang khas di pesantren" ujarnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Prodi IAT Fakultas Syariah UIN Malang Gelar Seminar Inspiratif Bertajuk Festival Ilmu Al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now