JAKARTA - Polda Metro Jaya mengerakan Tim Psikologi Biro SDM turun langsung mendatangi para korban di rumah sakit untuk memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban dan para guru usai insiden ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta.
Hal itu seperti disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro, Kombes Pol Budi Hermanto, Sabtu (8/11/25).
Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, Polda Metro Jaya telah mendirikan Posko untuk memberikan trauma healing kepada para korban.
"Yang kita kawal saat ini adalah bagaimana traumatik dari para siswa dan guru. Itu yang harus sama-sama kita jaga, Makanya, Polda Metro Jaya menyiapkan posko pelayanan dan ada tim trauma healing," kata Kombes Budi Hermanto (Buher).
Mantan Dirreskrimsus Polda Jatim itu juga menjelaskan total korban 54 orang, 21 di antaranya sudah pulang dan 33 korban masih dalam perawatan.
Kombes Buher mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak khawatir.
Ia memastikan Polda Metro Jaya telah mengambil langkah-langkah penanganan yang komprehensif, mulai dari olah TKP hingga layanan pendampingan bagi korban.
"Polda Metro Jaya juga sudah menyiapkan posko pelayanan untuk mendata dan mengetahui kondisi korban," kata Kombes Buher.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya, AKBP Ida Bagus Gede Adi Putra Yadnya, mengatakan pendampingan itu dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jumat (7/11/2025) malam sejak pukul 19.00 WIB.
AKBP Ida Bagus menyebutkan tim terdiri dari sejumlah psikolog dan konselor dari bagian psikologi Polda Metro Jaya serta Polres Jakarta Utara.
Mereka berupaya membantu keluarga korban dan guru agar bisa mengatasi trauma dan tekanan psikologis akibat peristiwa tersebut.
"Pendampingan ini kami lakukan agar keluarga korban dan para guru bisa mengelola stres dan rasa takut setelah kejadian. Kami ingin memastikan mereka mendapatkan dukungan emosional dan psikologis yang dibutuhkan," ujar AKBP Ida Bagus di lokasi.
Ia menyebut suasana konseling berlangsung hangat dan penuh empati. Sejumlah guru disebut sudah mulai tenang setelah sesi pendampingan. (*)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?