Banner Iklan

Haru, PAC Muslimat NU Widodaren Ngawi Tutup Pengajian 2025 di Ranting Sekarputih

Abdullah
21 November 2025 | 22.23 WIB Last Updated 2025-11-21T15:23:11Z

 

Rois Syuriyah NU Widodaren, Kyai Mochtar Khudlori memimpin tahlil pra acara

NGAWI, JATIMSATUNEWS.COM:

Rutinan Jumat Pahing PAC Muslimat NU Widodaren Ranting Sekarputih  berlangsung khidmat lancar tanpa hujan.(21/11/2025)

Rutinan Jumat Pahing dan sekaligus  menjadi penutup di tahun 2025 ini bertempat di halaman rumah Kyai Mochtar Khudlori dusun Kebon Agung, RT 004/005, desa Sekarputih, kecamatan Widodaren, kabupaten Ngawi Jawa Timur.

Semuanya berkat sinergi positif semua pihak dan berdoa " Tenanan " melalui jalur langit atau istighosah, serta sikap kyai Rais Syuriyah yang senantiasa menjunjung tinggi semangat ke-NUan.

"Alhamdulillah di sini semua warganya NU mutlak.l, Kami mendoktrin warga NU untuk selalu siap sedia berkorban jiwa, raga, harta untuk NU. Sehingga organisasi NU bisa menjadi suri tauladan bagi organisasi lainnya," Tutur Kyai Mochtar Khudlori yang telah menjabat sebagai Rais Syuriyah MWC NU Widodaren selama 3 periode dengan semangat.

Slogan "Rawe-rawe rantas malang-malang putung" selalu mewarnai perjalanan sang Kyai Mochtar untuk menjadi panutan dalam khidmat di organisasi yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari tersebut.

Sanad keilmuan Kyai Mochtar bermula dari Mursyid Kyai Ridwan, Syech Budi Kertosono, Kyai Muchsin Donggang Gang Jambu Madiun, yang kesemuanya adalah bukti ilmu yang barokahi untuk organisasi.

Senada dengan ilmu, dalam acara Mauidhoh Hasanah, penceramah dari kabupaten Grobogan Jawa Tengah, KH. Zainuddin (Kyai Bendo) juga sangat mengagungkan ilmu, sebagai fondasi kuatnya sebuah organisasi.

"NU digjaya itu tidak lepas dari perjuangan Kyai Kampung, Kyai NU harus mengutamakan ilmu untuk mencerdaskan ummat, akhirnya biar ummat sendiri yang menilai. Jamaah NU itu ada, sebab kyai kampung yang sejak dulu ngajar di TPQ", Jelas dai yang tidak mau sepanggung dengan para habaib tersebut.

Selanjutnya sebagai jama'ah atau makmum, mendapatkan 2 pilihan untuk menjadi  mufaraqah atau menunggu imam. Keduanya memiliki konsekuensinya masing - masing.

Di sisi lain, jamaah NU juga disebut sebagai Wong NU, diartikan secara dramatis NU yaitu Nopo-nopo Urun. Di mana setiap kegiatan atau acara semua didapat dari iuran dari jamaah. 

Sementara orang alim di NU sangat disarankan untuk mandiri secara lahir dan batin, hingga perilakunya tidak merendahkan diri dan organisasi. 

Dina Anwary Ketua PAC Muslimat NU Widodaren Menyampaikan sambutan penutup

"Rutinan kali ini sebagai penutup di tahun 2025, karena tidak ada yang nyuwun lagi, Insyaallah rutinan akan aktif lagi di bulan Februari 2026 mendatang", Ucap Dina Anwary dengan haru, setelah menyebut bahwa tidak ada laki-laki yang menghargai wanita, selain laki-laki yang mulia.

Menariknya karena kemarin adalah hari Anak Sedunia, Muslimat NU Widodaren memberikan hadiah kepada 10 anak terpilih untuk naik ke atas panggung sebagai simbol komitmen ibu-ibu NU yang senantiasa berkasih sayang kepada anak-anaknya.

Acara berlangsung lancar dengan pengamanan dari Banser NU, Forkopimcam, Koramil Widodaren, Pagar Nusa, dan Karang Taruna setempat. Semua Banom NU dan Lembaga turut hadir memeriahkan acara rutinan lapanan PAC Muslimat NU Widodaren. (Qony)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Haru, PAC Muslimat NU Widodaren Ngawi Tutup Pengajian 2025 di Ranting Sekarputih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now