SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM - Suasana temu Alumni magister
(S2) dan doktor (S3) Pascasarjana dan Bedah Buku di Auditorium Lantai 11 Gedung
Rektorat Unesa.
Surabaya- Fakultas Bahasa dan
Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya mengadakan kegiatan acara ‘’Temu Alumni
Magister dan Doktor Pascasarjana FBS dan bedah Buku ‘’Seni, sastra, dan Budaya
Lokal dengan pendekatan Multi-, Inter-, dan Transdisipliner’’, pada Sabtu, 22
November 2025 di Auditorium Lantai 11 Gedung Rektorat Kampus II Lidah Wetan
Surabaya.
Ketua Panitia, Dr. Much. Koiri,
M.Si. mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi ruang untuk menghimpun karya yang
tumbuh dari pemikiran guru besar sekaligus rektor senior Unesa, Prof. Dr. Haris
Supratno.
‘’Kami ingin kegiatan bedah buku
ini sebagai wujud kami ikut berkontribusi dalam pengembangan ilmu seni, Sastra
dan budaya interdisipliner, trandisipliner, serta multidisipliner’’, ungkapnya.
Acara Bedah Buku dan temu Alumni
diikuti 160 peserta yang terdiri dari 30 penulis, kaprodi, mahasiswa dan alumni
FBS Unesa dari berbagai daerah, mulai Depok, Makassar, Bima, Palangkaraya
hingga Palu. Rangkaian kegiatan meliputi Pembacaan puisi, Kiat Tembus Scopus,
Bedah Buku Seni, Sastra dan Budaya Lokal, Penyerahan kenang-kenangan kepada
Pengulas, Orasi Ilmiah, penyampaian pesan dan kesan oleh Alumni dan Potong
tumpeng.
Dalam sambutannya, Prof. Dr.
Setya Yuwana, M.A. selaku ketua Senat Akademik Unesa, mengingatkan bahwa ilmu
tidak boleh berhenti pada murid, tetapi harus terus dikembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman.
Beliau juga menekankan
pentingnya pendampingan alumni, termasuk pemberian kesempatan menguji
disertasi, karena syarat menuju guru besar adalah sudah menguji disertasi
minimal 3 kali.
Dekan FBS, Safiul Anam, Ph.D.
mengamini pesan tersebut dan berencana membuat wadah organisasi alumni FBS
Unesa dibawah naungan IKA Unesa. Wadah tersebut difungsikan untuk memperkuat
dukungan kepada alumni, termasuk pelatihan penulisan artikel terindeks Scopus.
Salah
satu alumni prodi S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra FBS, Dr. Nadia Afdholy,
M.Pd., M.Hum.yang menjadi dosen Unair
Membagikan pengalaman, tips dan trik agar bisa tembus Scopus. Ia juga
memaparkan tantangan bidang sosial humaniora, antara lain: Persaingan dengan
dominasi STEM, Tuntutan novelty yang lebih interpretatif, jurnal bereputasi
yang sangat selektif, serta proses review yang ketat pada aspek teori dan
orisinalitas.
Prof
Djoko Saryono guru besar Universitas Negeri Malang (UM) pembedah buku ‘’Seni,
Sastra, dan Budaya Lokal: Pendekatan Multi-, Inter-, dan Trandisipliner’’ kagum
dengan buku yang berisi rangkuman karya dari para murid (Mahasiswa) Prof Haris
yang telah mengembangkan keilmuan dengan pendekatan beragam.
Buku
ini menujukkan bahwa pemikiran Prof
Haris melampaui batas batas disiplin ilmu sehingga sangat relevan dan terus
dikembangkan’’, ujar Dosen Universitas Negeri Malang itu.
Pembedah
kedua, Prof Kisyani Laksono guru besar Unesa menyebut buku tersebut merupakan
karya luar biasa yang termotivasi dari Prof Haris Supratno sebagai sosok guru
besar dan pemimpin yang inspiratif.
Beliau
mengedepankan teladan kehidupan yang
sabar, beriman dan tekun. Sehingga buku ini membuat semangat untuk lebih
mendalami kajian multi-, inter-, dan transdisiplin secara lebih komprehensif.
‘’Selamat
kepada para murid kultural Prof. Haris yang telah berhasil mempersembahkan
tulisan yang sangat makna dan selamat kepada prof Dr. Haris Supratno yang
memasuki purnadinas’’, ujarnya.
Puncak
acara ditandai dengan orasi Ilmiah Prof. Dr. Haris Supratno yang merefleksikan
perjalanan akademiknya. Beliau menyampaikan bahwa ilmu adalah ruang hidup yang
selalu bergerak dan dialogis, dan kewajiban akademisi adalah menjaga nyala
pengetahuan agar tetap memberi manfaat bagi masyarakat.
Rangkaian
acara ditutup dengan penyampaian kesan dari alumni S3, Prof. Dr. Akhmad Taufiq,
S.S., M.Pd. (FKIP UNEJ), prosesi potong tumpeng
serta penyerahan cindera mata kepada Prof Dr. Haris Supratno sebagai
bentuk penghargaan atas dedikasi dan warisan intelektualnya.
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?