![]() |
| Foto: Expo Dies Natalies Fakultas Pertanian ke-65 di gedung Samantha Krida |
Malang | JATIMSATUNEWS.COM — Dalam momentum Dies Natalis ke-65 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) pada (5/11), sejumlah akademisi UB menyerukan transformasi besar di sektor pertanian nasional agar Indonesia mampu mencapai kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Dekan Fakultas Pertanian UB, Prof. Mangku Purnomo, menjelaskan bahwa sektor pertanian Indonesia masih tertinggal dalam hal efisiensi dan produktivitas dibandingkan negara-negara seperti Belanda dan Vietnam.
“Kita harus berani mentransformasi pertanian menjadi lebih efisien dan modern. Hortikultura, cabai, dan bawang yang sering menyebabkan inflasi, seharusnya bisa dikendalikan melalui sistem pertanian berbasis teknologi tinggi,” ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Prof. Ir. Arifin Noor Sugiharto, pakar pemuliaan tanaman UB, menekankan pentingnya riset inovatif dalam menghasilkan varietas benih yang adaptif dan berdaya saing tinggi.
“Tidak ada benih yang bisa ditanam di semua wilayah. Karena itu, riset pemuliaan lokal menjadi kunci agar pertanian kita bisa berkelanjutan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Mangku juga mengungkapkan bahwa UB akan menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam forum internasional kerja sama pangan dengan Amerika Serikat pada 17–21 November mendatang.
“Kita ingin terus berkontribusi secara nyata. Pangan adalah soal keberlangsungan bangsa. Kalau pangan kita kuat, negara kita juga kuat,” tegasnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?