Banner Iklan

Disdikbud Singkawang Lakukan Studi Banding ke Kota Malang, Pelajari Inovasi Layanan Pendidikan dan Publik

05 November 2025 | 10.10 WIB Last Updated 2025-11-05T05:10:43Z

 

Foto: Sekretaris Disdikbud Kota Singkawang dan Kota Malang melakukan studi banding

Malang | JATIMSATUNEWS.COM — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menerima kunjungan studi banding dari Dinas Pendidikan Nasional (Disdiknas) Kota Singkawang pada Rabu, 5 November 2025, bertempat di Aula VIP Disdikbud Pemerintah Kota Malang.

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Safari Hamzah, Sekretaris Dinas Pendidikan Nasional Kota Singkawang, yang memperkenalkan jajaran Disdiknas Singkawang kepada pihak tuan rumah.

Dalam sambutan pembuka, Mulfikh Adhim, perwakilan Disdikbud Kota Malang, menyampaikan profil pendidikan Kota Malang yang dikenal dengan empat program unggulan, yakni “Ngalam Pinter”, “Ngalam Ngopeni”, “Ngalam Seger”, dan “Ngalam Santun.” Keempat program tersebut menjadi cerminan komitmen Pemerintah Kota Malang dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang cerdas, peduli, sehat, dan beretika.

Selain itu, Mulfikh juga memaparkan berbagai layanan strategis Disdikbud Kota Malang, di antaranya:

CafΓ© layanan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang digunakan untuk asesmen dan terapi gratis;

Pelayanan kelompok rentan, seperti ibu hamil, lansia, dan orang tua, dengan fasilitas stiker prioritas, lift prioritas, serta mall pelayanan terpadu;

Bus sekolah bersubsidi hasil kerja sama dengan Bank Jatim, termasuk bus elf yang mampu menjangkau gang-gang kecil di wilayah padat penduduk.

Mulfikh juga menambahkan bahwa Disdikbud Kota Malang terus berinovasi melalui penerapan presensi elektronik berbasis fingerprint, aplikasi kepegawaian E-Kinerja, serta sistem pengumpulan data digital, yang mengantarkan Disdikbud Malang meraih Juara 1 Sata Award atas pengelolaan data pendidikan yang efektif.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara perwakilan Disdikbud Singkawang dan Pemerintah Kota Malang.

Dalam sesi tersebut, Safari Hamzah mengungkapkan bahwa Kota Singkawang saat ini memiliki sekitar 50 SD dan 20 SMP, dan masih terus berupaya mengembangkan pelayanan publik di sektor pendidikan.

“Yang kami lakukan selama ini hanya sebatas yang diperintahkan. Kami berharap bisa mendalami lebih jauh sistem pelayanan publik seperti SIMAS yang dimiliki oleh Disdikbud Kota Malang,” ujarnya.

Sementara itu, Dyah Kusarini, Kasubag Umum dan Kepegawaian Disdikbud Kota Malang, menjelaskan sistem pelayanan pengaduan publik yang telah terintegrasi melalui aplikasi “Sambat Online”.

“Kami punya komitmen, paling maksimal tujuh hari sudah harus menyelesaikan mekanisme pengaduan,” tegasnya.

Kegiatan studi banding ini diakhiri dengan harapan terjalinnya kerja sama dan transfer pengetahuan antardaerah untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan, khususnya dalam aspek inovasi dan pelayanan publik.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Disdikbud Singkawang Lakukan Studi Banding ke Kota Malang, Pelajari Inovasi Layanan Pendidikan dan Publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now