Banner Iklan

Dari Langkah Kecil di Matras Menuju Medali Emas di PON Papua

Admin JSN
22 November 2025 | 23.54 WIB Last Updated 2025-11-22T16:56:27Z

 

FEATURE | JATIMSATUNEWS.COM – Di usia lima tahun, ketika anak-anak seusianya masih sibuk bermain boneka, berlarian bebas, Jelena Sandra Sayidina Lesmana akrab disapa Mbak Jelle sudah bersahabat dengan aroma matras dan gema semangat dari ruang latihan senam. Bersahabat bukan karena paksaan, tetapi rasa ingin tahu yang tumbuh sendiri setelah melihat sang kakak berputar lincah di udara. Dari rasa ingin tahu itu melangkah maju dimulai, langkah perlahan membawa Mbak Jelle menjadi anggota tim senam lantai Jawa Timur.

 “Awalnya nggak niat serius,” tuturnya dalam pesan yang disampaikan. “Cuma ikut kakak latihan, eh keterusan sampai sekarang dan masih menjadi atlet,” tuturnya. Sejak kecil, dunia olahraga menjadi rutinitas bagi Mbak Jelle. Ayahnya sempat mengenalkan Mbak Jelle pada beberapa cabang olahraga seperti renang, dan bulu tangkis, tetapi hati kecilnya yakin pada senam lantai. ”Mungkin karena di gymnastic aku bisa lebih leluasa dan terdapat passion saya,” tuturnya saat wawancara daring, Minggu, 9 November 2025.

Perjalanan menuju puncak keemasan tentu tidak mudah. Sejak usia belia, Mbak Jelle sudah terbiasa menjalani jadwal latihan yang padat. ”Hampir setiap hari dua kali saya latihan pagi jam enam sampai jam sembilan, lanjut sore jam dua sampai jam lima,” tuturnya. Kedisiplinan itu menuntunnya menembus berbagai kejuaraan, hingga akhirnya momen paling bersejarah tiba di PON XX di tahun 2021.

”Pertama kali ikut PON dan langsung dapat medali emas alat balok keseimbangan. Rasanya sangat luar biasa banget,” tuturnya, antusias mengingat kembali euforia di podium. Namun, di balik gemerlap medali, terdapat tanggung jawab sebagai wakil Jawa Timur bukan tanpa tekanan. ”Berat banget, karena setiap kompetisi pasti ada target. Kalau nggak tercapai, bisa saja dikeluarkan dari tim,” ungkapnya. Tekanan itu membuatnya belajar arti mental baja dan ketangguhan hati.

Cedera adalah mimpi buruk bagi setiap atlet. Mbak Jelle sempat mengalaminya, bahkan kurang dari sebulan sebelum lomba. Waktu itu rasanya hancur, tapi karena merasa punya tanggung jawab, Mbak Jelle berusaha sembuh secepatnya.

Tak lupa dengan bermunajat pada Tuhan Yang Maha Esa, melalui ibadah dan berdoa. “Kalau lagi down aku curhat ke Tuhan. Kadang menangis, tapi habis itu lega. Setidaknya aku nggak terlalu stres menghadapi latihan,” tuturnya. Ketenangan batin inilah yang menuntunnya terus melangkah. Mimpinya sederhana tapi besar yakni menjadi Olympian yang dikenang banyak orang, menorehkan prestasi dari PON hingga SEA Games, bahkan Asian Games. Meski prestasinya cemerlang, Mbak Jelle tetap merendah. “Aku nggak merasa jadi sosok inspiratif,” ucapnya malu-malu. “Aku cuma jalanin aja, biasa aja.” Tapi justru kesederhanaan itu yang membuatnya istimewa.

Kini, selain tetap aktif berlatih, ia mulai menanam mimpi baru, menjadi pelatih dan juri senam, serta membangun klubnya sendiri, JSS Gymnastic. Mbak Jelle ingin terus bergelut di dunia yang sudah aku tanam sejak kecil.

Bagi para atlet muda, terutama perempuan di Jawa Timur, Mbak Jelle berpesan, “Kalau kalian punya passion di olahraga, latihan aja nggak cukup. Harus dibarengi semangat tinggi, disiplin, dan tanggung jawab. Kalau nggak punya itu, kalian nggak akan sampai di titik yang kalian mau.” Dan sebagai penutup, ia menambahkan dengan sepenuh hati “Jalani apa yang kalian inginkan. Jangan terpaksa. Karena kalau cuma mau tapi nggak berusaha, hasilnya akan tetap nol.”

Dari seorang gadis kecil yang sekadar meniru kakaknya, kini Mbak Jelle menjelma menjadi atlet senam lantai berprestasi. Cerita hidupnya bukan sekadar tentang medali, melainkan tentang ketekunan, ketulusan, dan keberanian mengejar mimpi.

---

Aida
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dari Langkah Kecil di Matras Menuju Medali Emas di PON Papua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now