FEATURE | JATIMSATUNEWS.COM - Hari Senin pagi itu jadi awal perjalanan baru buat saya.
Dengan langkah ragu tetapi semangat yang besar, saya melangkah ke gedung Dinas
Pendidikan Kabupaten Ngawi. Hari itu, 9 September 2024, menjadi hari pertama
saya mulai magang mandiri. Kegiatan ini berlangsung sampai 16 Desember 2024.
Saya tidak sendiri, namun ada tiga teman lain dari
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang juga magang di tempat yang sama.
Bedanya, mereka ditempatkan di bidang lain, sementara saya satu-satunya yang
ditempatkan di Bidang Pendidikan Dasar. Awalnya, suasana kantor terasa sangat asing.
Pegawai sibuk mondar-mandir, suara printer tidak berhenti, dan saya hanya bisa
berdiri sambil membawa map surat pengantar. Rasanya campur aduk antara gugup,
takut, tetapi juga penasaran.
Hari-hari pertama saya diisi dengan pekerjaan dasar seperti
input data sekolah, arsip surat, dan membantu bikin laporan kegiatan. Sekilas
kelihatan mudah, tetapi ternyata butuh ketelitian ekstra. Satu angka salah bisa
bikin laporan harus diulang dari awal. Dari situ saya mulai paham, ternyata
kerja di balik meja juga punya tanggung jawab besar.
Pernah suatu hari saya ikut kegiatan monitoring sekolah dasar
di daerah Karangjati. Kami berangkat pagi-pagi dan disambut anak-anak sekolah
yang senyumannya bikin capek hilang seketika. Melihat semangat mereka belajar membuat
saya sadar kalau pekerjaan yang saya lakukan di kantor, sekecil apa pun, ikut
berpengaruh ke dunia mereka di sekolah.
Kegiatan yang dilalukan tidak selalu lancar. Terkaadang jaringan
lambat ketika deadline mepet, atau data tidak cocok dan harus direvisi. Pernah
juga saya salah ketik nama sekolah dan harus ngulang dari awal. Waktu itu saya
sempat panik, tapi pembimbing di bidang pendidikan dasar yaitu Pak Zainal mengatakan, “Kalau salah,
artinya kamu lagi belajar, yang penting jangan takut nyoba.” Kalimat itu nempel
banget di kepala saya dan membuat saya belajar lebih sabar serta teliti.
Lama-lama saya mulai nyaman. Suasana kantor ternyata hangat
dan kekeluargaan. Para pegawai sering mengajari hal-hal baru dan suka memberi
motivasi. Dari mereka saya belajar kalau kerja itu nggak cuma soal cepat
selesai, tapi juga soal tanggung jawab dan ketulusan. Kami sering ngobrol
santai di sela kerja, bercanda juga, tapi tetap profesional.
Empat bulan rasanya cepat banget berlalu. Saya yang dulu
gugup sekarang bisa kerja lebih percaya diri. Salah satu momen paling saya
ingat adalah waktu laporan data sekolah yang saya bantu kerjakan dinyatakan
lengkap tanpa revisi. Rasanya senang banget karena itu hasil dari kerja keras
dan belajar setiap hari.
Hari perpisahan jadi momen yang paling berkesan. Waktu kami
berpamitan, salah satu pegawai di bidang Dikdas sempat memberi pesan yang nggak
bakal saya lupa. Katanya, “Kalian sudah bekerja dengan baik di sini. Semoga
nanti bisa lulus tepat waktu dan dapat pekerjaan yang kalian impikan, sesuai
jurusan kalian, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jangan lupa, tetap
rendah hati dan terus belajar, ya.” Kalimat itu jadi penutup yang manis buat
pengalaman magang kami.
Empat bulan magang di Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi
ngajarin saya banyak hal seperti sikap tanggung jawab, disiplin, kerja sama,
dan sabar. Saya juga belajar kalau dunia pendidikan tidak hanya soal mengajar
di kelas, tapi juga kerja keras orang-orang di balik meja yang memastikan
semuanya berjalan baik. Pengalaman ini nggak cuma nambah ilmu, tetapi juga
bikin saya lebih yakin kalau sekecil apa pun peran kita, tetap bisa berarti
besar kalau dilakukan dengan hati.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?