Banner Iklan

Bu Hana Rifkia: Cahaya Kecil di Balik Perjalanan Besar Para Siswa

Muh. Rahmani Hafidzi
28 November 2025 | 06.11 WIB Last Updated 2025-11-27T23:11:15Z

 

Malang, JATIMSATUNEWS.COM – Di balik rutinitas mengajar, tersimpan cerita-cerita manusiawi yang menjadi inti dari profesi guru. Salah satunya adalah kisah Bu Hana Rifkia, S.Pd., wali kelas XI A dan guru (ppkn) di sekolah ini. Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, kami menyelami perjalanan dan refleksinya dalam mendidik dan membimbing siswa.


Bagi Bu Hana, momen paling berkesan bukanlah prestasi akademis yang gemilang, melainkan proses pertumbuhan kecil setiap individu di kelasnya. "Melihat mereka bertumbuh sedikit demi sedikit bahkan dari hal-hal yang tampaknya sepele sangat berkesan. Mereka lucu, apa adanya, dan selalu mau berproses," ujarnya dengan senyum. Ia menambahkan bahwa keberanian baru dan tawa yang menghidupkan ruang kelas adalah pemandangan yang paling membekas di hatinya.


Pilihan menjadi guru bagi Bu Hana adalah sebuah panggilan jiwa. "Saya ingin menantang diri sendiri: apakah saya mampu membimbing manusia-manusia muda yang sedang mencari arah hidupnya?" tuturnya. Ia melihat profesinya bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah "perjalanan hati" untuk menyentuh kehidupan, mendampingi jiwa-jiwa yang terlihat dewasa namun masih rapuh dan haus akan pengertian.


Inspirasi mengajarnya berawal dari guru SD-nya, Bu Dini Andini, yang mengajarkannya bahwa "guru dapat menjadi cahaya kecil yang menerangi perjalanan hidup orang lain." Pesan inilah yang terus dibawanya dalam setiap interaksi dengan siswa.


Ketika ditanya tentang peran gandanya, Bu Hana menjelaskan perbedaan signifikan antara menjadi guru mata pelajaran dan wali kelas. "Menjadi guru mata pelajaran berarti mengajar pengetahuan. Namun menjadi wali kelas berarti hadir bagi mereka," jelasnya. Sebagai wali kelas, ia merasa lebih dekat untuk mengenal kepribadian, kecemasan, dan impian tersembunyi para siswa, sehingga ia belajar untuk "mencintai proses mereka secara lebih personal dan manusiawi."


Untuk membangun kekeluargaan di kelas yang penuh dengan karakter berbeda, Bu Hana menekankan penciptaan "ruang aman". "Kebersamaan tidak tercipta dari satu kegiatan besar, tetapi dari ruang aman yang kita bangun sedikit demi sedikit," tegasnya. Ia aktif meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita dan keluh kesah siswa, dengan harapan mereka merasa bahwa kelas adalah tempat di mana setiap suara dihargai dan setiap hati "dipersilakan untuk pulang."


Dedikasi Bu Hana Rifkia, S.Pd. mengingatkan kita bahwa pada esensinya, pendidikan adalah tentang kehadiran dan kasih sayang. Di Hari Guru ini, sosoknya menjadi representasi dari semua pendidik yang tidak hanya mengisi pikiran, tetapi juga menyentuh hati dan menjadi "cahaya kecil" bagi masa depan generasi penerus bangsa.


Aisyah Istaini Nur Hasanah 

Almayra chika Yunatria 

Eartha Aurellya Elhariziah


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bu Hana Rifkia: Cahaya Kecil di Balik Perjalanan Besar Para Siswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now