![]() |
Anggota DPD RI Provinsi Jawa Timur, Lia Istifhama dan Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan./dok. Lia Istifhama Center |
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM - Anggota DPD RI, Lia Istifhama konsisten mengawal jalannya pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah.
Terbaru, Lia Istifhama mengapresiasi Ahmad Haikal Hasan, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang menegaskan bahwa nampan MBG tidak mengandung minyak babi.
Penegasan tersebut dilakukan Babe Haikal--sapaannya secara terbuka kepada awak media pada Senin (6/10).
Mendengar konfirmasi tersebut, Senator Lia mengaku lega dan memuji ketelitian Babe Haikal dalam menjalankan program MBG sesuai aturan pemerintah dan syariat agama.
"Babe Haikal bikin adem masyarakat terkait klarifikasinya terhadap ompreng (nampan) MBG yang sepenuhnya halal," ujar Ning Lia, sapaan akrabnya.
Kepada JSN, Ning Lia juga mengaku sempat bertemu langsung dengan Babe Haikal dan beradu pantun saat bersilaturahmi.
Menurutnya, kilas balik pertemuan tersebut membuat Ning Lia merasa tenang bahwa Babe Haikal dapat menjalankan amanah untuk program MBG Presiden Prabowo Subianto dengan baik.
"Statement Babe Haikal soal ompreng halal bikin adem, dan adu pantun dengan Ning Lia bikin mesem," ucapnya.
Selain memperhatikan klarifikasi terkait nampan MBG, Lia turut menerima audiensi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur.
Audiensi ini berlangsung pada Minggu (5/10) sore WIB di Kantor DPD RI Jawa Timur, Surabaya.
Pertemuan ini dihadiri jajaran pengurus IMM Jatim, yakni Devi Kurniawan (Ketua Umum), Akhlis Nastainul (Ketua Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik), Muhammad Syahrul (Sekretaris Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik), Mumtadz Zaid bin Tsabit (Ketua Bidang Media), dan beberapa pengurus lain.
Pada audiensi ini mengangkat empat poin aspirasi IMM Jatim. Pertama, menolak pembatasan kuota mahasiswa di kampus berstatus PTNBH.
Kedua, mendorong kehadiran media validasi informasi Jawa Timur melalui Instagram @jatim24jam.
Ketiga, persiapan Tanwir Nasional IMM di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 29 Oktober 2025 yang rencananya dihadiri Wakil Presiden, Kapolri, Gubernur Jatim, dan Pangdam V/Brawijaya.
Keempat, menggelar diskusi strategis tentang isu Makan Bergizi Gratis (MBG), BUMD, dan industri rokok.
Khusus program MBG, pihak IMM Jatim ingin pelaksanaannya dapat diperbaiki dan tidak abai terhadap evaluasi yang dikemukakan oleh pihak-pihak yang sebetulnya peduli terhadap program ini.
Ning Lia pun memahami tujuan baik dari IMM Jatim terhadap pelaksanaan MBG, yang menurutnya kritik yang disampaikan sebetulnya merupakan kepedulian terhadap negeri.
Menurutnya, mahasiswa memang harus menjadi mitra konstruktif, bukan pihak yang konfrontatif terhadap kebijakan pemerintah.
"Program besar seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu terus dikawal dan dievaluasi. Kita dukung penuh gagasan Presiden Prabowo Subianto, karena ini program mulia untuk menekan gizi buruk dan menggerakkan UMKM lokal. Tapi evaluasi itu penting agar pelaksanaannya makin aman dan berkualitas," ujarnya di hadapan IMM Jatim.
Ia pun menyoroti beberapa persoalan teknis dalam pelaksanaannya di lapangan, termasuk kasus keracunan makanan di Bojonegoro dan Ngawi, yang menurutnya disebabkan oleh lemahnya pengawasan dapur massal.
"Bayangkan, satu dapur untuk 3.000 anak, tentu berisiko jika kebersihan tidak terjaga. Itu sebabnya kita butuh kontrol yang disiplin, bukan menyalahkan, tapi memperbaiki," imbuhnya.
Ning Lia juga mengingatkan pentingnya menjaga komunikasi publik agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam berita palsu (hoax) dan provokasi yang bisa mengganggu stabilitas sosial.
"Kalau masyarakat merasa tidak dipedulikan, mereka bisa berbalik. Maka komunikasi yang empati dan media yang valid akan menjadi kunci. Kita ingin masyarakat merasa diperhatikan, bukan ditinggalkan," tegasnya. ***
Editor: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?