MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Minggu pagi (19/10/2025), halaman MTsN 3 Malang yang terletak di Kota Lawang kabupaten Malang nampaknya dipadati para pecatur cilik dari berbagai daerah di Jawa Timur. Sekitar seratus lima puluh peserta kategori SD dan MI memadati arena Turnamen Catur Jawa Timur 2025 , ajang turnamen yang sekaligus menjadi wadah pembibitan atlet catur muda tingkat provinsi.
Turnamen yang digelar oleh MTsN 3 Malang bekerja sama dengan Percasi Kabupaten Malang ini menjadi momen penting bagi dunia pendidikan dan olahraga di Jawa Timur. Pasalnya, selain sebagai kompetisi, kegiatan ini juga menjadi awal pembukaan kelas khusus catur di MTsN 3 Malang untuk tahun ajaran 2026–2027.
Kepala MTsN 3 Malang, H. Warsi , mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari lomba tahun sebelumnya yang hanya mencakup wilayah Malang Raya. Tahun ini, jangkauannya luas menjadi tingkat provinsi.
“Harapannya, anak-anak berbakat di bidang catur bisa mendapat wadah untuk mengembangkan potensinya. Tahun depan kami akan membuka kelas catur putra dan putri . Juara 1 sampai 16 dari tiap kategori akan mendapatkan tiket emas untuk menjadi siswa kelas catur MTsN 3 Malang,” terang Warsi.
Kelas khusus tersebut selanjutnya akan menjadi pusat pelatihan resmi bagi para pecatur muda di Jawa Timur. Selain pelajaran umum, siswa kelas catur akan mendapat tambahan jam pelajaran dan pendampingan dari pelatih profesional yang bekerja sama dengan Percasi .
“Catur bukan sekedar olahraga, tapi latihan berpikir strategi, membentuk karakter kepemimpinan, dan melatih pengambilan keputusan. Kami ingin mencetak generasi berakhlak karimah sekaligus calon pemimpin bangsa,” tambah H. Warsi
Muhammad Mahrus , Wakil Ketua Percasi Kabupaten Malang, menyampaikan bahwa izin sangat mendukung inisiatif MTsN 3 Malang sebagai sekolah yang berani membuka ruang khusus untuk pembinaan atlet catur.
“Kami melihat antusiasme yang luar biasa. Anak-anak dari Mojokerto, Jember, Probolinggo, hingga Magelang hadir. Ini bukti bahwa gairah catur di kalangan usia dini masih tinggi. Percasi berkomitmen untuk terus bersinergi dengan sekolah-sekolah seperti MTsN 3 Malang dalam menjaring bibit unggul,” ujarnya.
Ia menambahkan, prestasi catur atlet Kabupaten Malang sejauh ini cukup memuaskan, bahkan sudah berhasil meraih medali perak di tingkat Kejurprov . Tahun depan, Percasi menargetkan medali emas dan berharap melalui pembinaan berkelanjutan di MTsN 3 Malang, hal itu dapat terwujud.
Salah satu peserta yang menarik perhatian adalah Veronica Zevani dari Lamongan — peraih medali emas Kejuaraan Catur Asia di Zuhai, China . Di usianya yang baru 10 tahun, Veronica sudah lima kali mewakili Indonesia di ajang internasional.
Sang ibunda, Kholifah , mengungkapkan bahwa kecintaan Veronica terhadap catur muncul sejak kelas 2 SD.
"Setiap hari minimal dua jam latihan. Kami mencari pelatih terbaik, meski di Lamongan belum banyak klub catur. Tapi hasilnya terlihat. Waktu umur tujuh tahun, dia sudah juara provinsi dan terus menanjak sampai ke Asia," kisah Kholifah penuh haru.
Veronica sendiri mengaku senang bisa mengikuti turnamen di MTsN 3 Malang.
“Senang banget, soalnya ketemu banyak teman baru dan mau dapat piala lagi,” ujarnya polos namun penuh semangat.
Wasit Nasional Pratama dari Malang yang turut memimpin pertandingan menilai langkah MTsN 3 Malang ini sebagai terobosan berani dan visioner.
“Belum banyak sekolah di Jawa Timur yang menyiapkan kelas khusus catur. MTsN 3 Malang bisa jadi pionir sekaligus model bagi pengembangan olahraga berpikir ini di dunia pendidikan,” katanya.
Joko, ketua Percasi Kabupaten Malang berharap MTsN 3 dapat menjadi pusat pelatihan atlet catur masa depan, tempat di mana kolaborasi antara pendidikan dan olahraga berjalan harmonis.
“Harapannya, ke depan MTsN 3 Malang bisa menjadi pusat lahirnya juara nasional bahkan internasional. Ini bukan sekedar turnamen, tapi awal sejarah baru bagi pembinaan catur usia dini di Jawa Timur,” ujar Joko.
Turnamen Catur Jawa Timur di MTsN 3 Malang bukan sekedar lomba. Ia adalah simbol semangat baru: bahwa pendidikan dan olahraga dapat berjalan beriringan, melatih logika, strategi, dan karakter generasi muda Indonesia. Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?