Foto: Peserta menampilkan hasil lukisannya
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Suasana hangat dan penuh warna menghiasi Aula Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ketika para peserta International Students Summit 2025 mengikuti kegiatan Melukis Batik sebagai bagian dari sesi Cultural Experience. Kegiatan ini diikuti oleh 55 mahasiswa dari berbagai negara, seperti Gambia, Turki, Vietnam, Kamboja, Yaman, Uzbekistan, dan sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Dengan penuh antusias, mereka belajar mengenal dan melukis motif batik khas Nusantara yang sarat akan nilai filosofi dan kearifan lokal.
Batik dipilih sebagai media pembelajaran budaya karena bukan hanya bentuk seni rupa, tetapi juga simbol identitas, kesabaran, dan keindahan harmoni dalam keberagaman. Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya belajar teknik melukis batik, tetapi juga memahami makna mendalam di balik setiap motif, seperti simbol kesederhanaan, ketulusan, dan keseimbangan hidup. “Batik is more than a pattern — it tells stories about life, values, and culture. When we draw it, we also learn patience and mindfulness” ujar Fauhad Labiib Bintoro selaku ketua panitia kegiatan.
Foto: Proses melukis batik oleh mahasiswa internasional
Batik dipilih sebagai media pembelajaran budaya karena bukan hanya bentuk seni rupa, tetapi juga simbol identitas, kesabaran, dan keindahan harmoni dalam keberagaman. Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya belajar teknik melukis batik, tetapi juga memahami makna mendalam di balik setiap motif, seperti simbol kesederhanaan, ketulusan, dan keseimbangan hidup.
“Batik is more than a pattern — it tells stories about life, values, and culture. When we draw it, we also learn patience and mindfulness” ujar Fauhad Labiib Bintoro selaku ketua panitia kegiatan.
Para mahasiswa internasional terlihat antusias saat mewarnai batik untuk pertama kalinya. Mereka menikmati proses tersebut sambil berinteraksi dan saling membantu. Suasana penuh keakraban dan tawa membuat kegiatan ini menjadi momen tak terlupakan. Alper Basar -seorang peserta asal Turki- mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan batik Indonesia.
“I love the process! It’s so detailed and meaningful. I didn’t realize how much story each pattern carries. This is truly an art of patience” ujarnya dengan senyum bangga sambil menunjukkan hasil karyanya.
Kegiatan Melukis Batik ini menjadi salah satu agenda yang paling diminati dalam International Students Summit, karena memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk mengenal warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.
“Kami ingin para peserta tidak hanya mengenal Indonesia dari sisi akademik, tetapi juga dari sisi budaya. Melalui batik, mereka belajar tentang filosofi hidup dan nilai harmoni,” tutur Nur Hidayah Hanifah, M.Ed, Ketua International Students Office FITK.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?