Banner Iklan

Kebijakan Luar Negeri Cina-Zimbabwe 'All Weather Friendship': Apakah Bantuan Ini Tanpa Syarat atau Mengandung Kepentingan Terselubung?

Admin JSN
22 Oktober 2025 | 16.19 WIB Last Updated 2025-10-22T10:57:02Z

Kebijakan Luar Negeri Cina-Zimbabwe 'All Weather Friendship': Apakah Bantuan Ini Tanpa Syarat atau Mengandung Kepentingan Terselubung?

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS : Cina merupakan salah satu negara maju yang sering melakukan bantuan luar negeri ke banyak negara sekutu, salah satu bantuan yang disalurkan ke Cina yaitu ke negara-negara yang ada di benua Afrika dengan membuat sebuah kebijakan yang dinamai “All Weather Friendship” yang melakukan kerjasama dalam bentuk bantuan luar negeri ke beberapa negara seperti Pakistan dan Zimbabwe.

 Pada kasus kebijakan All Weather Friendship antara Cina dan Zimbabwe mendapatkan dampak positif terhadap Zimbabwe dalam perkembangan infrastruktur dan sumber daya manusia. Namun, banyak pihak yang melihat bahwa kebijakan tersebut hanya sebagai “jebakan” yang sudah dibuat oleh Cina untuk pelan-pelan menguasai negara-negara yang bekerjasama dalam kebijakan tersebut. 

Dikutip dari The China Project, dalam beberapa kasus yang ditemui banyak kasus dimana Cina melakukan eksploitasi terhadap negara Zimbabwe dengan membangun proyek yang dianggap sebagai bentuk kerjasama dalam infrastruktur seperti pembangunan gedung parlementer Zimbabwe, kerjasama dibidang tambang yang dinamakan Dinson Iron and Steel Company (DISCO) yang melakukan kerjasama dengan perusahaan asal Cina yaitu Tsingshan Holding Group dan penyelenggaraan pameran perusahaan Cina dan pelatihan sumber daya manusia di Zimbabwe. 

Dari beberapa kerjasama yang dilakukan oleh Cina dan Zimbabwe diketahui bahwa 90% sektor pertambangan Zimbabwe sudah dikuasai oleh Cina. Pada sektor pelatihan Sumber daya Manusia ditemui bahwa para pekerja Zimbabwe masih belum memenuhi standar dalam persaingan dengan pekerja Cina dan Cina diduga kuat sebagai dalang terjadinya peristiwa pelengseran presiden Zimbabwe Robert Mugabe pada tahun 2017 dan pada pemilihan presiden Zimbabwe pada tahun 2013. Cina ikut ambil andil dalam pemilihan tersebut dengan melakukan blokade terhadap penyebaran informasi pemilihan presiden Zimbabwe. 

Fenomena seperti ini sering terjadi dalam kerjasama luar negeri, kasus-kasus yang dilakukan Cina masuk ke dalam bentuk bantuan Selfish Aid. Menurut Tobias Heinrich, Selfish Aid merupakan sebuah bentuk bantuan luar negeri dimana negara pemberi melakukan bantuan dengan motif utama untuk memenuhi kepentingan pribadi dari negara penerima bantuan sehingga menimbulkan sebuah efek ketergantungan jangka panjang terhadap negara penerima. Dalam kasus bantuan Cina-Zimbabwe dapat dilihat bahwa Cina menggunakan kekuasaannya untuk menguasai sektor-sektor krusial milik Zimbabwe dan terus memberikan bantuan ke Zimbabwe dengan nominal yang tinggi sehingga Zimbabwe menerima hal tersebut sebagai bentuk bantuan luar negeri untuk memajukan sektor perekonomian yang dapat mendongkrak Zimbabwe dari garis kemiskinan. Namun hal itu dapat dimanfaatkan Cina untuk memenuhi kepentingan pribadi seperti impor litium, perusakan ekosistem lingkungan yang ada di Zimbabwe dan menguasai secara perlahan kedaulatan dan pemerintahan Zimbabwe.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kebijakan Luar Negeri Cina-Zimbabwe 'All Weather Friendship': Apakah Bantuan Ini Tanpa Syarat atau Mengandung Kepentingan Terselubung?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now