Banner Iklan

Dukungan Australia dalam Ketahanan Iklim Papua Nugini

Admin JSN
25 Oktober 2025 | 18.24 WIB Last Updated 2025-10-25T13:52:33Z

 

Melalui berbagai program dan inisiatif, Australia secara konsisten berupaya mendorong kemajuan serta pembangunan berkelanjutan di Papua Nugini

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Papua Nugini merupakan negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor pertanian, sehingga perubahan cuaca dapat berpengaruh besar terhadap hasil panen.

Kondisi tersebut turut memicu meningkatnya angka kemiskinan dan kekurangan nutrisi di kalangan masyarakat.

Pada tahun 2015, perubahan iklim memicu ketidakstabilan pada sektor pangan, hal ini menyebabkan sebanyak 460.000 orang terkena dampak tersebut karena adanya gagal panen dan juga kurangnya air.

Dampak perubahan iklim tersebut juga menyebabkan menurunnya ekonomi di negara tersebut, karena bencana alam turut memberikan mengancam infrastruktur di Papua Nugini.

Negara Australia dan Papua Nugini memiliki hubungan yang erat karena memiliki hubungan sejarah yang dalam serta kedekatan secara geografis.

Dengan adanya hubungan dan kedekatan secara geografis, Australia dan Papua Nugini juga menjalankan beberapa kerja sama maupun bantuan luar negeri.

Terdapat berbagai bentuk bantuan luar negeri yang diberikan kepada Papua Nugini, antara lain di sektor keamanan, pendidikan, bantuan dalam infrastruktur maupun bantuan kemanusiaan. 

Australia memiliki tujuan utama dalam kerja sama pembangunannya dengan Papua Nugini, yakni membantu negara tersebut mencapai kondisi yang stabil dan sejahtera. Melalui berbagai program dan inisiatif, Australia secara konsisten berupaya mendorong kemajuan serta pembangunan berkelanjutan di Papua Nugini.

Australia memberikan bantuan kepada Papua Nugini dalam menghadapi dampak perubahan iklim melalui berbagai program di sejumlah sektor.

Bantuan tersebut mencakup pengembangan infrastruktur, pendidikan, penguatan sektor swasta, ketahanan pangan, energi, serta kesehatan.

Beberapa contoh bantuan oleh Australia berupa proyek Climate First dengan dana senilai 20 juta AUD yang berupa kolaborasi oleh DFAT Australia, CCDA, dan Global Green Growth Institute (GGGI).

Biaya tersebut merupakan bantuan berupa investasi pihak Australia untuk pelaksanaan proyek. Hasil proyek ini dimobilisasi untuk pembiayaan iklim dan investasi dalam biaya proyek hijau dan perubahan iklim, pekerjaan dan bisnis di negara Papua Nugini.

Pada tahun 2023, tepatnya bulan Februari, menteri kehutanan Australia dan juga Papua Nugini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pelestarian kehutanan yang membantu Papua Nugini dalam mewujudkan potensi hutan dalam penyerapan karbon global dan pengelolaan hutan Papua Nugini.

Dalam kerja sama ini, Australia dibantu oleh negara mitranya seperti Perancis dan Uni Eropa. Terdapat pula program Pawarim Komuniti yang merupakan bagian dari Economic and Social Infrastructure Program (ESIP).

Program ini merupakan proyek energi terbarukan untuk komunitas yang berada pada daerah terpencil. Adanya program ini memiliki tujuan untuk memperkuat akses kepada sekolah, dan usaha kecil.

Melalui proyek tersebut, telah terpasang sekitar 25.000 sistem tenaga surya di berbagai wilayah Papua Nugini. Australia juga mendukung Pacific Blue Carbon Program yang mendukung aksi iklim Papua Nugini dan negara lainnya.

Selain itu, terdapat bantuan lain dari Australia untuk Papua Nugini yang dijalankan melalui program global maupun regional dengan mitra-mitra lainnya. 

Menurut Hans Morgenthau, bantuan luar negeri dapat dibagi menjadi enam tipe yaitu humanitarian foreign aid, subsistence foreign aid, military foreign aid, bribery, prestige foreign aid, dan yang terakhir adalah foreign aid for economic development.

Pada bantuan luar negeri oleh Australia ini masuk kepada bantuan ekonomi atau foreign aid for economic development yang membantu Papua Nugini dalam membangun infrastruktur dan pengelolaan dalam sumber daya alamnya.

Kerja sama atau bantuan ini dapat memberikan dorongan ekonomi bagi negara Papua Nugini. Begitu pula Australia yang dapat mencapai kepentingan nasionalnya yang dipengaruhi aspek ekonomi.

Bantuan tersebut juga merupakan soft power negara Australia. Dengan bantuan luar negeri tersebut kedua negara pun dapat memiliki hubungan baik yang akan saling menguntungkan kedepannya dan dapat pula menjaga ketahanan keamanan internasional. ***

Penulis Artikel: Sarah Lydwina Olivia Sinaga


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dukungan Australia dalam Ketahanan Iklim Papua Nugini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now