DPD RI Lia Istifhama Gas Poll Dukung MBG, Evaluasi bukti cinta
SURABAYA| JATIMSATUNEWS.COM: Senator DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama , menegaskan dukungan penuhnya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) meski mendorong perlunya evaluasi menyeluruh . Sikap ini disampaikan Lia menyusul maraknya sorotan publik atas kasus dugaan keracunan peserta MBG di beberapa daerah.
Menurut Ning Lia, evaluasi bukan berarti penolakan terhadap program, tetapi bagian dari tanggung jawab untuk memperbaiki pelaksanaan agar lebih tepat sasaran dan aman bagi penerima manfaat.
“Kritik dan evaluasi itu wujud cinta terhadap negeri. Program MBG ini sangat baik untuk pembangunan manusia Indonesia. Tapi kalau ada kendala, tentu perlu kitabenahi, bukan kita hentikan,” ujar Lia Istifhama, Senin (6/10/2025).
“Evaluasi jangan dimaknai negatif. Justru di situlah bukti kepedulian. Pemerintah perlu meninjau kembali rantai distribusi, kualitas makanan, dan pengawasan di lapangan agar kasus serupa tidak terulang,” tegasnya.
Ning Lia juga menyoroti pentingnya keterlibatan UMKM lokal dalam rantai penyediaan makanan MBG. Ia menilai, jika dikelola dengan baik, program ini dapat memberikan efek ganda — tidak hanya meningkatkan gizi anak sekolah, tetapi juga menggerakkan perekonomian daerah.
“Libatkan dapur lokal dan UMKM di sekitar sekolah. Mereka bisa menjadi motor penggerak perekonomian sambil memastikan makanan disiapkan dengan standar higienis,” tambah Lia yang akrab disapa Ning Lia itu.
Sebelumnya, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur juga menyuarakan hal senada. Mereka mendukung evaluasi program MBG dan menegaskan bahwa kritik adalah bentuk cinta terhadap negeri, bukan upaya menjatuhkan.
Sikap ini mendapat apresiasi dari Lia Istifhama yang menilai siswa telah menunjukkan cara berpikir kritis sekaligus konstruktif.
“Saya bangga dengan sikap IMM Jatim. Mahasiswa menunjukkan kepedulian dengan cara elegan — mengingatkan pemerintah tanpa menolak substansi program yang sebenarnya sangat mulia,” ungkapnya.
“Perlu audit secara berkala, pelatihan bagi penyedia makanan, dan sertifikasi keamanan pangan. Jika semua ini berjalan, program MBG akan semakin dipercaya masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, Ning Lia juga mengingatkan pentingnya memperkuat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai fondasi teknis pelaksanaan program. Ia menyebut SPPG sebagai sistem yang dapat menjamin gizi anak bangsa terpenuhi secara berkelanjutan.
Bagi Ning Lia, MBG bukan sekadar kebijakan sosial, tetapi bagian dari strategi jangka panjang pencetakan Generasi Emas Indonesia 2045. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk berpikir konstruktif dan saling berkolaborasi.
“Tujuan kita sama: anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya. Maka jangan berhenti di kritik, mari kita kawal agar program ini semakin sempurna,” urainya. Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?