DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Presiden Prabowo, Uang Hasil Korupsi 13 Triliun Jadi Beasiswa LPDP

DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Presiden Prabowo Mengarahkan Uang Hasil Korupsi 13  Triliun Kembali untuk Beasiswa LPDP 

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM:  Kabar menggembirakan datang dari pemerintah pusat. Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah berani dengan mengarahkan Rp13 triliun hasil pengembalian uang korupsi untuk pendidikan nasional dan beasiswa LPDP. Kebijakan ini langsung menuai pujian dari berbagai kalangan, salah satunya anggota DPD RI asal Jawa Timur, Hj. Lia Istifhama.

Senator yang akrab disapa Ning Lia itu menilai keputusan Presiden Prabowo merupakan bentuk keadilan sosial yang nyata, di mana uang rakyat yang sempat disalahgunakan kini kembali menjadi sumber manfaat bagi bangsa.

“Ini keadilan sosial yang nyata! Uang rakyat kembali jadi cahaya ilmu bagi anak bangsa,” tegas Lia Istifhama, Kamis (23/10/2025).

Menurut Lia, kebijakan tersebut bukan sekadar penegakan hukum, melainkan transformasi nilai moral bangsa. Dari uang hasil korupsi yang mencederai keadilan, kini berubah menjadi modal mencerdaskan generasi penerus Indonesia.

“Dari korupsi jadi beasiswa, dari gelap jadi harapan. Inilah bukti nyata bahwa keadilan bisa hadir lewat kebijakan yang berpihak pada rakyat,” ujarnya penuh semangat.

Lebih jauh, Lia mendorong agar program beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) menjadi lebih inklusif dan merata, tidak hanya menyasar mahasiswa dari kota besar, tetapi juga memberi peluang bagi pelajar di daerah, pesantren, dan kalangan ekonomi lemah.

“Saya berharap LPDP tidak hanya untuk yang di kota-kota besar. Anak-anak daerah dan pesantren juga punya potensi luar biasa dan layak mendapat akses yang sama,” tambahnya.

Langkah Presiden Prabowo ini, kata Lia, sekaligus menjadi pesan moral bahwa hasil kejahatan terhadap negara dapat diubah menjadi kekuatan mencerdaskan bangsa.

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk melawan kebodohan dan ketimpangan. Semoga langkah Presiden ini menjadi inspirasi bagi semua pemimpin untuk menempatkan rakyat sebagai pusat keadilan,” pungkasnya.