Banner Iklan

Belajar Organisasi dari Filosofi Pohon, Muslimat NU Widodaren Buka HSN 2025 dengan Penghargaan untuk Imam dan Guru Sepuh

Admin JSN
18 Oktober 2025 | 15.30 WIB Last Updated 2025-10-18T14:56:36Z
Keterangan Foto: Kick Off HSN di MWC NU Widodaren yang dilakukan oleh Banom Muslimat NU, dengan memberikan apresiasi kepada imam sepuh mushola, imam sepuh yasinan, dan guru sepuh madrasah diniyah dalam acara Pengajian Jumat Pahing pada (17/10/2025) di halaman Masjid Al Fadhillah Dusun Kedungprawan, Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

NGAWI | JATIMSATUNEWS.COM – Kick Off peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Widodaren berlangsung penuh makna dan haru. Kegiatan pembuka dengan tagline “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Mulia” ini diawali oleh Badan Otonom (Banom) Muslimat NU dengan memberikan apresiasi kepada para imam sepuh mushola, imam yasinan, dan guru sepuh madrasah diniyah pada Jumat siang (17/10/2025) di halaman Masjid Al Fadhillah, Dusun Kedungprawan, Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.

Dalam suasana teduh dan khidmat, Mauidhoh Hasanah disampaikan oleh Kyai Ahmad Nur Hasan, S.Pd. dari Gondang, Sragen, Jawa Tengah. Dengan gaya tutur khas pesantren, Kyai Ahmad mengajak jamaah untuk memahami makna organisasi melalui filosofi pohon.

> “Nak kepengen organisasi niku maju, khususnya NU di Widodaren niki tambah ngrembaka, niku lir kadyane wit seng nuwohaken woh-wohan,” tuturnya, menggambarkan organisasi yang ideal bagaikan pohon yang tumbuh subur dan berbuah lebat.



Kyai Ahmad menjelaskan, akar yang kuat melambangkan para kyai dan ulama dengan ilmu dan syariatnya; batang diibaratkan pengurus sesuai tupoksi; daun adalah jamaah; dan buah adalah hasil nyata berupa keberkahan, ketentraman, serta kerukunan dalam masyarakat. Filosofi ini, lanjutnya, selaras dengan QS. Ibrahim ayat 24–25, yang menegaskan pentingnya akar iman dan amal yang kokoh agar organisasi memberi manfaat berkelanjutan.

Selain pesan spiritual, Kyai Ahmad juga menyinggung tiga hal pasti yang dialami manusia: kematian, ujian, dan cibiran. Ia mengajak jamaah agar tetap teguh menjalankan peran masing-masing dengan kesadaran dan keikhlasan.

Acara ini juga diwarnai pemberian apresiasi kepada lebih dari 30 tokoh sepuh di Kecamatan Widodaren, mulai dari imam mushola hingga guru Madin. Momen ini menjadi bentuk penghormatan atas dedikasi mereka dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan tradisi ke-NU-an.

Susunan acara berlangsung tertib, dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Supriyanti, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Shubanul Wathan, Mars dan Hymne Muslimat, pembacaan puisi “Maha Guru” oleh Lilis Suryati, hingga Mauidhoh Hasanah dan doa penutup oleh Kyai Muhammad Sahar selaku Wakil Rais Syuriyah.

Tak hanya itu, LazisNU Widodaren juga menyalurkan zakat produktif berupa kambing kepada warga setempat sebagai simbol pemberdayaan ekonomi umat.

Dalam sambutannya, Ketua PAC Muslimat NU Widodaren, Dina Anwary, menyampaikan ajakan untuk memperkuat semangat santri dalam menjaga keutuhan NKRI dan meneladani perjuangan para syuhada.

> “Kami Muslimat NU mengajak untuk lebih cerdas memilih tontonan dan konten yang tidak merusak moral dan akhlak. Ketika seseorang dibenci, bukan karena kesalahannya, tapi karena cahayanya terlalu terang bagi hati yang gelap. Mari kita isi hati dengan cinta,” ungkapnya penuh semangat di akhir acara.



Menariknya, apresiasi khusus juga diberikan kepada Ranting Tretes, yang meski memiliki anggota sedikit dan berada di wilayah paling utara Widodaren, tetap aktif dalam kegiatan organisasi.

Kegiatan pengajian Jumat Pahing ini menjadi momentum inspiratif bagi seluruh kader Muslimat NU Widodaren untuk meneguhkan semangat kebersamaan dan belajar organisasi dari akar filosofi pohon: kuat, berakar, dan memberi buah keberkahan bagi umat.


---

 Pewarta: Qony


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Belajar Organisasi dari Filosofi Pohon, Muslimat NU Widodaren Buka HSN 2025 dengan Penghargaan untuk Imam dan Guru Sepuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now