Banner Iklan

UIN Malang Sambut Kiai Said Sirodj: Carilah Mahasiswa yang Cerdas Kitab, Mubahatsah Ilmiah Ekosufisme

Anis Hidayatie
22 September 2025 | 15.48 WIB Last Updated 2025-09-22T14:03:54Z


UIN Malang Sambut Kiai Said Sirodj, Isi Mubahatsah Ilmiah Ekosufisme, Gaungkan Nasionalisme dalam Bingkai Keislaman

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Siang ini, Senin 22 September 2025, Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang tampak lebih ramai dan semarak dari biasanya. Sejak pukul 13.00 WIB, para pimpinan kampus berjejer rapi di lobi utama untuk menyambut tamu kehormatan yang telah lama dinanti. 

Dialah Prof. Dr. K.H. Said Sirodj, M.A., mantan Ketua Umum PBNU periode 2010–2021 sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Jakarta, yang hadir untuk mengisi forum bergengsi Mubahatsah Ilmiah Ekosufisme.


Kedatangan Kiai Said disambut hangat oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Drs. H. Bisri, M.A., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. H. Triyo Supriyanto, M.Ag., serta Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof. Dr. H.M. Abdul Hamid, S.Ag., M.A. Turut hadir pula Ketua L2PM Dr. Isroqunnajah, para kepala biro, hingga Direktur Pascasarjana. Kehadiran para tokoh kampus ini menambah khidmat suasana penyambutan, seolah menandai pentingnya kehadiran sang ulama kharismatik.

Dalam forum yang dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, dan civitas akademika tersebut, Kiai Said tampil tenang namun sarat penekanan. Dengan tutur khasnya, ia membawakan pesan kebangsaan yang dikemas dalam kisah-kisah penuh hikmah. Salah satu ungkapan yang berulang kali ia tekankan adalah hubbul waton minal iman—cinta tanah air sebagian dari iman.

“Jangan sampai Indonesia menjadi negara yang sekuler, negara yang memisahkan agama dari kehidupan bernegara,” ujarnya tegas yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.

Bagi Kiai Said, nasionalisme bukan sekadar jargon, melainkan bagian dari iman yang harus tertanam dalam diri setiap Muslim. Menurutnya, menjaga nasionalisme tidak berarti menanggalkan nilai-nilai agama. Sebaliknya, keduanya harus berjalan seiring, saling menguatkan.

 “Islam itu rahmatan lil ‘alamin, dan Indonesia harus berdiri kokoh di atas nilai itu,” tambahnya.

Tak hanya berbicara soal kebangsaan, Kiai Said juga menitipkan pesan khusus kepada jajaran pimpinan UIN Malang agar serius menyiapkan generasi intelektual Muslim yang kokoh dalam keilmuan dan spiritualitas.

“Carilah mahasiswa yang cerdas kitab, tegakkan agar mereka paham mantik (logika), ushul fiqh, ushul hadits, dan syariah. InsyaAllah output-nya akan menjadi ulama yang cerdas,” pesannya yang disambut anggukan penuh semangat dari para dosen.

Lebih dari sekadar pertemuan ilmiah, acara Mubahatsah Ekosufisme ini menjadi momen reflektif bagi civitas akademika UIN Malang. Kehadiran Kiai Said bukan hanya membawa ilmu, tetapi juga mengobarkan semangat kebangsaan dalam bingkai keislaman. Di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman, pesan itu terasa kian relevan: Indonesia harus tetap berdiri tegak dengan fondasi iman, ilmu, dan cinta tanah air.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • UIN Malang Sambut Kiai Said Sirodj: Carilah Mahasiswa yang Cerdas Kitab, Mubahatsah Ilmiah Ekosufisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now