Banner Iklan

Penyiangan Cara Tepat Mengendalikan Gulma di Area Pesawahan

Admin JSN
26 September 2025 | 12.01 WIB Last Updated 2025-09-26T05:01:50Z

Penyiangan untuk mengendalikan gulma di area pesawahan. Foto Sri RD


MADIUN | JATIMSATUNEWS.COM - Gulma salah satu permasalahan petani pasca tanam. Kehadirannya  tidak diharapkan dan menjadi momok yang serius.

Gulma tumbuh di antara hamparan padi yang sangat merugikan petani baik secara kualitas atau kuantitas.
Selama proses pertumbuhan padi, gulma akan menyerap nutrisi yang ada pada tanah dan menghalangi sinar matahari masuk ke air. Selain itu juga menjadi sarang hama dan penyakit, ini akan menggangu pertumbuhan tanaman padi.

Agar padi tumbuh optimal, petani harus mengendalikan pertumbuhan gulma sejak awal tanam, karena gulma akan tumbuh subur dengan cepat.

Jenis gulma yang sering tumbuh di area pesawahan adalah kayu apu, rumput teki, gulma berdaun sempit dan berdaun lebar. Sementara gulma yang bandel di area pesawahan adalah Echinochloa crus-galli atau sering disebut jajagoan.
Berikut dua jenis gulma yang sering tumbuh di area sawah.

1.  Jenis gulma echinochloa crus-galli/jajahoan

Gulma jajagoan tumbuh di tahap awal pertumbuhan padi, terlebih setelah area sawah dipupuk. Biji gulma yang dihasilkan akan cepat menyebar dan sulit dikendalikan.

Gulma jenis jajagoan bentuknya mirip tanaman padi muda sehingga petani terkadang terkecoh jika tidak segera dikendalikan.

2. Gulma jenis alang-alang

Alang-alang tumbuh di tepi sawah, akarnya kuat, daunnya cepat tinggi sehingga butuh tenaga ekstra untuk mencabutnya. Penggunaan herbisida sistemik bisa dilakukan untuk menghemat tenaga dan biaya.

Penggunaan herbisida harus hati-hati karena ada jenis herbisida yang dapat merusak tanaman padi. Herbisida jenis ini digunakan di area kebun.

Untuk mengendalikan alamg-alang sebaiknya lakukan penyiangan (matun) secara manual dengan tangan atau sabit agar akarnya tidak menyebar ke area tanaman padi. 

Penyiangan
Setiap jenis gulma yang tumbuh di area pertanian memilki penanganan yang berbeda sesuai karakteristiknya. Pada umumnya untuk mengendalikan gulma yang tumbuh di antara tanaman padi dengan penyiangan atau mencabut secara tradisional.

Penyiangan atau disebut matun dilakukan 2-3 kali dalam satu masa tanam menyesuaikan tingkat pertumbuhan gulma.

Penyiangan pertama dilakukan sekitar 7-10 hari setelah tanam.
Matun pertama bukan saja membersihkan gulma, tetapi sekalian nyulami atau sortir tanaman yang mati dan menanam ulang. Untuk tanam ulang sebelumnya sudah disiapkan bibit sekitar 2-3 pocong/ikat.

Pencabutan gulma pada matun pertama lebih cepat karena gulma belum terlalu banyak, akarnya pun tidak terlalu dalam.

Matun kedua
Matun kedua dilaksanakan menyesuaikan tingkat pertumbuhan gulma. Umunya gulma tumbuh kembali 2-3 minggu setelah matun pertama

Meski penyiangan atau pencabutan gulma dilakukan secara manual. Akan tetapi jika dilakukan secara profesional akan memberi pengaruh besar pada tanaman pagi sehingga hasil panen melimpah. (Sri RD)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penyiangan Cara Tepat Mengendalikan Gulma di Area Pesawahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now