Foto: Juara 2 lomba esai tingkat Nasional
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Pada Sabtu (6) kemarin, dua mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berhasil menorehkan prestasi membanggakan di ajang National Research and Innovation Fair (NRIF) 2025. Mereka adalah Nurul Fadhilah Ramadhani dan Amelia Resti Iffadah, yang sukses meraih Juara 2 dalam kategori Lomba Essay Tingkat Mahasiswa Nasional.
Dalam kompetisi itu, Dhila dan Amel (sapaan akrab) mengangkat karya berjudul “WISH: Aplikasi Pendeteksi Ekspresi Emosional bagi Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Generasi Alpha di Era Disrupsi.” Gagasan tersebut lahir dari kepedulian terhadap tantangan yang dihadapi anak ADHD, khususnya di tengah derasnya arus digitalisasi. Aplikasi WISH dirancang untuk membantu mendeteksi ekspresi emosional anak ADHD secara lebih efektif, sehingga dapat mendukung orang tua maupun pendidik dalam memahami kondisi emosional anak.
Kompetisi NRIF 2025 berlangsung di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada 6 September 2025, menghadirkan puluhan tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ajang ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menunjukkan inovasi, kreativitas, dan kontribusinya dalam dunia riset.
Keberhasilan meraih Juara 2 ini tidak datang secara instan. Dhila dan Amel memulai perjalanan mereka dengan melakukan observasi langsung kepada anak ADHD di salah satu yayasan di Malang, yang kemudian menjadi rujukan utama dalam penyusunan karya ilmiah. Data lapangan tersebut diolah dan dituangkan dalam bentuk essay dengan konsep yang matang, serta dipadukan dengan desain aplikasi yang relevan dengan kebutuhan era disrupsi.
“Perjalanan ini penuh proses. Kami turun langsung melakukan observasi, menyusun data, lalu merancang konsep WISH dengan sungguh-sungguh. Semua itu kami jalani dengan dukungan doa orang tua dan semangat dari teman-teman terdekat. Juara 2 ini adalah buah dari kerja keras sekaligus bukti bahwa niat baik akan selalu menemukan jalannya,” ungkap keduanya.
Selain sebagai capaian akademik, keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani menuangkan ide kreatifnya dalam bentuk karya nyata. Dhila dan Amel juga berharap inovasi WISH bisa mendapat dukungan lebih luas agar kelak benar-benar dapat digunakan oleh masyarakat.
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri, tidak hanya bagi Dhila dan Amel, tetapi juga bagi UIN Malang yang terus melahirkan generasi peneliti dan inovator muda. Ke depan, keduanya berharap inovasi WISH dapat terus dikembangkan sehingga bisa memberikan manfaat nyata bagi anak-anak ADHD dan lingkungan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?