Dekan FISIP UB Mantapkan Kerja Sama Strategis dengan UUM Malaysia, Dorong Riset Perbatasan dan Mobilitas Mahasiswa Internasional

Dekan FISIP UB Dr. Imron Jazuli (mengenakan ikat kepala) mantapkan Kerja Sama Strategis dengan UUM Malaysia, Dorong Riset Perbatasan dan Mobilitas Mahasiswa Internasional

SINTOK KEDAH MALAYSIA | JATIMSATUNEWS.COM: Upaya memperkuat jejaring akademik internasional kembali ditunjukkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB). Dekan FISIP UB, Dr. Ahmad Imron Rozuli, SE., M.Si, tengah melakukan kunjungan penting ke Universiti Utara Malaysia (UUM) melalui School of International Studies (SOIS) untuk merealisasikan berbagai program kolaborasi strategis antara kedua perguruan tinggi. Diantara yang hadir dari UUM  Dr. Bakri Mat dan Dr. Zaki dari UUM.

Dalam agenda yang berlangsung di kampus UUM, Malaysia Sabtu 20/9/2025. Dr. Imron menegaskan bahwa kerja sama ini difokuskan pada implementasi joint research bertema kebijakan perbatasan dan dampaknya bagi masyarakat, sebuah isu strategis yang melibatkan kepentingan Indonesia dan Malaysia.

 “Kami mengadakan focus group discussion (FGD) terkait riset perbatasan, termasuk pembahasan pemasangan dan implementasi kerja sama, serta kesepakatan riset bersama tentang perbatasan antara Indonesia dan Malaysia,” ungkapnya.

Selain penelitian, kunjungan ini juga menjadi momentum pemantapan berbagai program internasional seperti student mobility, KKN internasional, visiting lecture, hingga joint publications melalui jurnal Scopus dan international book chapter yang melibatkan penulis dari berbagai universitas di beberapa negara.

Dr. Imron menekankan pentingnya langkah ini sebagai upaya memperluas jejaring akademik dan memperkuat reputasi internasional UB.

 “UUM melalui SOIS merupakan mitra strategis FISIP UB. Kerja sama ini akan terus dikembangkan dalam berbagai bidang dan aktivitas agar dapat mendorong pertumbuhan institusi serta mempererat persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia,” ujarnya.

Kesepakatan yang dihasilkan dalam FGD ini mencakup penguatan hubungan kelembagaan, pengembangan riset lintas negara, serta penciptaan ruang kolaborasi yang lebih luas bagi mahasiswa dan dosen. Dengan adanya kemitraan ini, FISIP UB optimistis dapat membuka peluang riset global sekaligus memberi dampak nyata bagi pengembangan kebijakan perbatasan yang berpihak pada masyarakat.

Kolaborasi FISIP UB dan UUM ini diharapkan menjadi contoh sinergi akademik yang tidak hanya memperkuat hubungan kedua universitas, tetapi juga menjadi jembatan persahabatan antara Indonesia dan Malaysia melalui kerja sama riset dan pendidikan yang berkesinambungan. ANS