Banner Iklan

Dapat Bantuan Program Kemendikbud Saintek, Produksi Sambal UMKM Mama Ni Naik 20 Persen

Anis Hidayatie
17 September 2025 | 01.42 WIB Last Updated 2025-09-16T18:42:23Z

 


Dapat Bantuan Program Kemendikbud Saintek, Produksi Sambal UMKM Mama Ni Naik 20 Persen

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Program Pengabdian Masyarakat Pemula pendanaan Kemendikbud Saintek TA 2025 membawa angin segar bagi pelaku UMKM di Kota Malang. Heni Wardhani, pemilik usaha sambal kemasan dengan merek Mama Ni, berhasil meningkatkan kapasitas produksi hingga 20 persen setelah menerima bantuan mesin blender industri.

Bantuan itu diserahkan secara resmi pada 4 Agustus 2025 di rumah produksi sekaligus gerai Mama Ni di Perum Plaosan Permai A-47, Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang.

 Program ini dilaksanakan oleh tim dosen STIE MalangkuΓ§eΓ§wara yang diketuai Dra. Siti Munfaqiroh, M.Si, dengan anggota Ir. Dwinita Aryani, MM.Ph.D, Enggar Nursasi SE.MM.CA, Afizah Sabrina Ainurrohmah, serta mahasiswa Aurel Edo Siswantoro.

“Alhamdulillah, sudah sebulan lebih saya mendapat bantuan ini. Produksi naik, omzet ikut naik, pendapatan juga meningkat. Terima kasih untuk program yang membantu UMKM seperti kami,” ungkap Heni Wardhani pada Jatimsatunews Selasa (16/9/2025).

Mama Ni bukan sekadar sambal biasa. Berawal dari modal Rp100 ribu dengan satu varian, kini usaha Heni telah berkembang menjadi 25 varian sambal dan 8 varian bumbu kemasan. Produk Mama Ni dikenal dengan keunggulan resep otentik, bahan segar pilihan, praktis, kompetitif, dan menerima pesanan custom.

Dengan harga jual Rp23.000–Rp35.000, kapasitas produksi bulanan sudah mencapai 1 ton. Produk Mama Ni kini dipasarkan di lebih dari 50 toko ritel, pusat oleh-oleh, hingga menjadi mitra berbagai restoran dan kafe. Tak hanya itu, Heni juga melayani maklon dengan merek lain, memperluas jangkauan pasarnya.

Menurut tim pelaksana, Heni dipilih sebagai mitra binaan karena semangat dan konsistensinya dalam mengembangkan usaha. Selain menerima bantuan mesin blender berkapasitas besar, Mama Ni juga akan mendapat dukungan digitalisasi pemasaran, termasuk pengembangan website dan strategi media sosial.

“Bu Heni aktif dalam forum UMKM dan terlihat siap untuk naik kelas bahkan go internasional. Karena itu, selain teknologi, kami juga memberikan knowledge transfer agar usaha ini bisa berkelanjutan,” jelas salah satu anggota tim.

Heni menargetkan, dengan dukungan teknologi tepat guna, kapasitas produksi Mama Ni bisa meningkat hingga 30 persen. Saat ini ia juga sedang mempersiapkan legalitas lanjutan seperti izin BPOM untuk memperluas pasar.

“Doakan saja, semoga sambal Mama Ni bisa semakin dikenal, bukan hanya di Malang atau Indonesia, tapi juga sampai mancanegara,” ujar Heni penuh harapan.



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dapat Bantuan Program Kemendikbud Saintek, Produksi Sambal UMKM Mama Ni Naik 20 Persen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now