Banner Iklan

Alissa Wahid Tekankan Moderasi Beragama dan Ekoteologi di Retreat Pimpinan UIN Malang

Anis Hidayatie
15 September 2025 | 01.02 WIB Last Updated 2025-09-14T18:02:23Z

 


Alissa Wahid Tekankan Moderasi Beragama dan Ekoteologi di Retreat Pimpinan UIN Malang

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Kental aroma intelektual sekaligus reflektif, rangkaian Retreat Pimpinan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2025 makin istimewa. Salah satu tokoh penting hadir,  aktivis kebangsaan sekaligus putri almarhum KH. Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, menyampaikan pandangan terkait moderasi beragama dan ekoteologi sebagai fondasi penting kepemimpinan pendidikan tinggi Islam.

 Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid. Putri sulung Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kini dipercaya sebagai Tim Penasihat Ahli Menteri Agama RI periode 2025–2029 ini hadir membawa gagasan segar tentang moderasi beragama dan ekoteologi berbasis kampus.

Dalam pemaparannya, Alissa menekankan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan penguatan moderasi beragama sebagai kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

“Tanpa moderasi, bangsa akan mudah terjebak dalam konflik dan perpecahan,” tegas Alissa di hadapan 143 pimpinan UIN Malang yang hadir.

Tak hanya soal moderasi, Alissa juga menyoroti pentingnya ekoteologi, yakni pendekatan teologis yang menekankan kepedulian terhadap lingkungan. Menurutnya, kampus harus tampil sebagai pelopor gerakan hijau.

“Penanaman pohon, pembangunan gedung ramah lingkungan, hingga pengajaran cinta lingkungan harus menjadi bagian dari ibadah sekaligus pengabdian kepada Tuhan,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa komitmen kampus terhadap ekoteologi akan memperkuat peran perguruan tinggi Islam dalam merawat bumi sekaligus membangun kesadaran spiritual yang utuh.

Dalam kesempatan itu, Alissa juga memperkenalkan delapan program prioritas Kementerian Agama periode 2025–2029 yang digagas Menteri Agama Nasaruddin Umar. Agenda strategis tersebut mencakup:

  1. Penguatan kerukunan dan cinta kemanusiaan,
  2. Pengembangan ekoteologi,
  3. Layanan keagamaan yang berdampak,
  4. Pendidikan unggul yang ramah dan terintegrasi,
  5. Pemberdayaan pesantren,
  6. Penguatan ekonomi umat,
  7. Transformasi layanan haji,
  8. Digitalisasi tata kelola Kementerian Agama.

Menurut Alissa, delapan program ini bukan semata agenda Kemenag, melainkan ikhtiar besar bangsa menuju Indonesia emas.

“Moderasi beragama dan ekoteologi bukan sekadar jargon, tapi gerakan nyata untuk menjaga masa depan bangsa,” pungkasnya, disambut tepuk tangan meriah para pimpinan UIN Malang.

Retreat pimpinan ini pun kian bermakna. Selain menjadi ruang konsolidasi strategis bagi UIN Malang yang kini mengusung branding baru Maliki Islamic University, forum tersebut juga menghadirkan inspirasi nasional tentang pentingnya harmoni, keberlanjutan, dan kepemimpinan moral berbasis ilmu pengetahuan.

(Ans)



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Alissa Wahid Tekankan Moderasi Beragama dan Ekoteologi di Retreat Pimpinan UIN Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now