Senator DPD RI Ning Lia dan Walikota Cak Eri Teguhkan Surabaya sebagai Role Model Kampung Pancasila

Senator DPD RI Ning Lia dan Walikota Cak Eri Teguhkan Surabaya Sebagai Role Model Kampung Pancasila

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama atau akrab disapa Ning Lia, bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (Cak Eri), menegaskan komitmen mereka untuk menjaga dan menguatkan implementasi nilai-nilai Pancasila di tengah derasnya arus globalisasi.

Dalam kunjungan kerjanya ke Balai Kota Surabaya, Kamis (28/8/2025), Ning Lia menilai bahwa gagasan Kampung Pancasila yang digagas Cak Eri bukan sekadar retorika, melainkan bukti nyata penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Implementasi Pancasila bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Jika Surabaya berhasil menjadi role model Kampung Pancasila, saya yakin kota-kota lain bisa menirunya demi memperkuat persatuan bangsa,” ujar Ning Lia.

Ia berharap kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan masyarakat bisa menjadikan Pancasila benar-benar sebagai pedoman hidup. 

“Saya memimpikan Surabaya seperti kota-kota maju di luar negeri, yaitu dengan menjalankan Pancasila tidak hanya di lisan, tetapi juga dalam perbuatan. Hal ini juga sejalan dengan ajaran agama untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah meresmikan 1.360 Kampung Pancasila yang tersebar di 153 kelurahan. Program ini merupakan penguatan dari Kampung Madani yang sebelumnya telah memberikan dampak positif di tingkat RW.

“Melalui Kampung Pancasila, kami ingin membangun masyarakat yang saling menolong, bergotong royong, serta menjaga keharmonisan,” jelas Cak Eri.

Lebih jauh, sebagai langkah nyata menghadapi tantangan urbanisasi dan degradasi moral, Pemkot Surabaya membentuk Satgas Kampung Pancasila di setiap RW dan RT. Satgas ini memiliki mandat menjaga ketertiban serta memperkuat nilai Pancasila di tengah masyarakat.

Beberapa tugas utama Satgas meliputi:

• Membina generasi muda agar terhindar dari pengaruh negatif seperti geng motor atau pergaulan bebas.
• Bekerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Pemkot untuk memperkuat wawasan kebangsaan.
• Mendorong kebiasaan memilah sampah rumah tangga sehingga dana pengelolaan bisa dialihkan untuk pendidikan gratis atau modal usaha.
• Mengembangkan program produktif di tingkat kampung, misalnya menyuplai kebutuhan hotel atau pabrik lokal demi membuka lapangan kerja.
• Mengontrol rumah kos agar tidak menjadi tempat yang berdampak buruk bagi lingkungan sosial.

“Gerakan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari RT/RW, Kader Surabaya Hebat, LPMK, Bunda PAUD, komunitas, hingga perguruan tinggi,” pungkas Cak Eri.