OPTIMALISASI PENGEMASAN KACANG METE MELALUI PENDAMPINGAN SOP PENGGUNAAN VACUUM SEALER DAN PELABELAN PRODUK DI SANENREJO JEMBER
JEMBER | JATIMSATUNEWS.COM: Pengabdian kepada Masyarakat merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup kegiatan penyebarluasan, penerapan, dan/atau sosialisasi hasil-hasil penelitian kepada masyarakat, yang dilaksanakan oleh tim dosen.
Kegiatan ini dikenal dengan sebutan Program Doktor Mengabdi (DM), yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya.
LPPM Universitas Brawijaya akan membentuk tim pengelola program DM dengan tanggung jawab yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan juga evaluasi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan.
Tim pengelola program DM ini terdiri atas dua tim, yakni tim dosen dan juga tim mahasiswa. Tim dosen merupakan sejumlah dosen dari berbagai program studi dan fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya yang berstatus aktif dan mendapatkan pendanaan hibah pengabdian kepada masyarakat melalui program DM.
Adapun tim mahasiswa terdiri atas 8 orang yang ditugaskan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sanenrejo.
Kolaborasi pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, dengan melibatkan kerja sama bersama pihak Taman Nasional Meru Betiri.
Program ini diketuai oleh Dr. Fitria Dina Riana, SP, MP dari Fakultas Pertanian dan didukung oleh tim dosen dari berbagai fakultas, yaitu Rini Yulianingsih, STP, MT, PhD dari Fakultas Teknologi Pertanian, Devi Farah Azizah, MAB dari Fakultas Ilmu Administrasi, serta Laila Masruro Pimada, S.E., M.SEI. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Salah satu fokus utama kegiatan pengabdian ini adalah belum adanya sistem pengemasan yang higienis dan terstandar pada produk kacang mete olahan masyarakat.
Pengemasan masih dilakukan secara manual dan sederhana, tanpa menggunakan alat khusus ataupun label produk, sehingga produk mudah rusak, cepat tengik, dan kurang menarik di mata konsumen. Kondisi ini berdampak pada rendahnya daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas.
Menanggapi kondisi tersebut, Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya melakukan kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) kepada Kelompok MPHK (Masyarakat Peduli Hutan Konservasi) sebagai mitra utama.
Bentuk kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan antara lain adalah pelatihan penggunaan vacuum sealer, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengemasan kacang mete, serta pembuatan label produk sederhana.
Pelatihan dan pendampingan terkait pengemasan produk kacang mete di Desa Sanenrejo dilakukan oleh Nurina Miftakhul Uyun, mahasiswi Universitas Brawijaya yang berperan sebagai pemateri sekaligus penanggung jawab kegiatan.
Kegiatan ini berlangsung pada 8 Juli 2025 di kediaman Ibu Juariyah selaku pelaku usaha olahan mete yang juga merupakan mitra utama dalam program ini.
Pelatihan diikuti oleh anggota Kelompok MPHK (Masyarakat Peduli Hutan Konservasi) dan difokuskan pada praktik penggunaan vacuum sealer, penyusunan SOP pengemasan, serta pembuatan label produk yang sederhana namun informatif.
Bimbingan Teknis ini dilaksanakan secara langsung dan diawali dengan mengenalkan fungsi dan cara kerja alat vacuum sealer serta praktik pengemasan bersama mitra.
Penggunaan metode vakum ini diharapkan dapat meningkatkan masa simpan produk, menghambat oksidasi, dan memberikan tampilan yang lebih menarik dan profesional.
Selain praktik penggunaan alat, kegiatan juga mencakup penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengemasan yang disusun bersama mitra. SOP ini berisi panduan langkah demi langkah dalam proses pengemasan mulai dari persiapan alat, pengisian produk, penyegelan, hingga penyimpanan pasca-kemas.
Penyusunan SOP dilakukan agar proses pengemasan bisa dilakukan secara konsisten, efisien, dan sesuai standar mutu yang diharapkan
Bagian akhir dari kegiatan adalah pendampingan dalam pembuatan label produk.
Peserta diajak menyusun desain label sederhana yang mencantumkan nama produk, berat bersih, serta kontak produsen. Label ini diharapkan dapat menambah nilai jual produk, sekaligus memberikan informasi yang jelas bagi konsumen.
Seluruh rangkaian kegiatan disambut dengan antusias oleh mitra dan anggota kelompok.
Harapannya, dengan adanya pelatihan ini, pelaku usaha lokal mampu mengembangkan pengemasan produk secara mandiri dan berkelanjutan. Produk kacang mete dari Desa Sanenrejo diharapkan dapat memiliki tampilan yang lebih profesional dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?