.png)
 |
| Senator Lia Istifhama turut menyinggung perjuangan Palestina dalam momen menuju peringatan HUT RI ke-80./Instagram @relawandrliaistifhama |
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM - Jelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025, Anggota DPD RI Provinsi Jawa Timur, Lia Istifhama turut menyoroti keadaan Palestina.
Sebagai senator, Lia Istifhama mengaku makin mengikuti perkembangan kondisi Palestina dari waktu ke waktu.
Kepedulian kepada Palestina menurutnya dapat melatih diri untuk bisa memahami betapa pentingnya untuk teguh dalam berjuang demi mencapai tujuan.
Apalagi, jika tujuannya diyakini sebagai tindakan yang benar, maka harus tetap berjuang meski banyak menghadapi rintangan.
Gambaran ini juga terpatri dalam perjuangan rakyat Palestina terutama di Gaza yang terus memperjuangkan tanah airnya dari invasi militer Israel.
Menurut pengakuan senator yang identik dengan tagline Cerdas Inovatif dan Kreatif (Cantik) ini, ia semakin memperhatikan perkembangan kabar tentang Palestina sejak menjadi anggota DPD RI.
"Saya termasuk orang yang sangat suka membahas perjuangan Palestina. Jadi ketika sudah naik level--sebagai anggota senat, maka sudah seharusnya atensi terhadap Palestina lebih kencang," tuturnya kepada JSN di Surabaya.
Menurutnya, antara perjuangan Palestina dengan implementasi kehidupan sehari-hari adalah jika ada tujuan besar, maka harus diperjuangkan.
Sebagai anggota senat, tanggung jawabnya pun besar tetapi bukan berarti akan cepat menyerah jika terdapat banyak tantangan sulit di hadapannya.
"Intinya, dalam menduduki jabatan apa pun, jika ada goal besar yang mungkin sangat jauh dari jangkauan kemampuan, namun jika itu dirasa sangat mulia tujuannya, maka insya allah itu yang bisa menjadi fondasi agar tidak mudah terlena terhadap hal-hal yang kurang atau tidak bagus," jelasnya.
Ning Lia--sapaannya, mengharapkan perjuangan Palestina terhadap hak merdeka dapat menginspirasi banyak orang dengan berbagai latar belakangnya masing-masing.
Momentum jelang peringatan HUT RI ke-80 juga dapat menjadi refleksi bagi orang Indonesia untuk dapat melangkah maju, baik secara individu maupun kolektif.
Lia pun mengapresiasi pemerintah Indonesia beserta dua negara berpengaruh di dunia seperti Prancis dan Arab Saudi yang bersedia untuk mengakui kedaulatan Palestina sebagai sebuah negara.
Menurutnya, ini menjadi perwujudan dari humanisme secara global.
Selain itu, ia juga berharap bahwa tidak ada lagi kejahatan kemanusiaan di masa depan ketika sudah ada contoh betapa sengsaranya hidup dalam persengketaan besar seperti yang dialami Palestina. ***
Penulis: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?