PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM
Pasuruan, 16 Juli 2025 — Bertempat di Ruang Rapat Lantai III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Perkantoran Raci, Bangil, telah digelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, Kamis (16/7). Acara ini menghadirkan berbagai narasumber dari instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, dengan peserta utama para guru Bimbingan Konseling (BK) dari MTsN dan MTs Swasta se-Kabupaten Pasuruan, berjumlah 78 orang.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2) Kabupaten Pasuruan, Ir. Lilik. Dalam sambutannya, ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak yang banyak dipengaruhi oleh maraknya peredaran narkoba dan minuman keras (miras) di lingkungan masyarakat.
“Peredaran narkoba dan miras kini tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi telah merambah ke kalangan remaja dan anak-anak. Ini menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi kita,” ujar Ir. Lilik.
Selanjutnya, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Tri Laksono dari Partai Golkar, turut menyampaikan sambutan. Ia menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengatasi persoalan kekerasan dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
“Alhamdulillah, Polres Pasuruan dan jajarannya rutin turun ke lapangan, terutama pada malam minggu, untuk mengontrol situasi di tempat-tempat keramaian. Ini untuk memastikan wilayah kita tetap aman dari ancaman kekerasan, miras, dan peredaran sabu-sabu,” ujar Tri Laksono yang telah lima tahun menjabat di Komisi IV.
Ia juga menyinggung temuan Ketua BAN Kabupaten Pasuruan, yang mengungkap adanya kasus pengedar narkoba yang berasal dari kalangan siswa SMP. Bahkan, terdapat kasus pesta narkoba yang berujung pada pesta seks di kalangan pelajar SMP.
“Ini sungguh memprihatinkan. Karena itu, kami tengah mengusulkan program jam malam pendidikan di Kabupaten Pasuruan, sebagaimana yang sudah diterapkan di Surabaya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kabupaten Pasuruan, Masduki, SH., M.H, menegaskan bahwa wilayah tapal kuda Jawa Timur, termasuk Kabupaten Pasuruan, merupakan daerah yang rawan terhadap peredaran narkoba, khususnya jenis sabu-sabu.
Masduki juga menekankan bahwa pemberantasan narkoba menjadi bagian dari 17 Program Prioritas Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Upaya pencegahan harus dimulai dari pendidikan dan keluarga. BNN siap bersinergi dengan semua pihak untuk membentengi generasi muda dari bahaya narkoba,” ujarnya.
Pada sesi inti, materi mengenai kekerasan terhadap anak disampaikan oleh Ibu Dita, perwakilan dari Plato Foundation Surabaya. Ia memberikan pemahaman tentang jenis-jenis kekerasan terhadap anak, dampaknya secara psikologis, serta peran strategis guru BK dalam mendeteksi dan menangani kasus kekerasan di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini ditutup oleh Ibu Dewi Arofah, selaku Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PUG-PPPA) Kabupaten Pasuruan, yang juga menjabat sebagai ketua panitia pelaksana.
“Alhamdulillah kegiatan hari ini berjalan lancar. Besok, sosialisasi akan dilanjutkan untuk peserta dari SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Pasuruan,” tutupnya.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, ramah anak, serta bebas dari kekerasan dan penyalahgunaan zat berbahaya.(SA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?