Banner Iklan

Ponpes Khadijah di Mata Senator Cantik Lia Istifhama: Solusi Pendidikan Religius Modern di Kota Metropolis

Admin JSN
28 Juli 2025 | 13.21 WIB Last Updated 2025-07-28T06:26:22Z
Senator 'Cantik' Lia Istifhama saat kunjungi Ponpes Khadijah di Surabaya, Jawa Timur./dok. JSN-ANS

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM - Kota Surabaya yang tak pernah tidur, terdapat Pondok Pesantren Khadijah yang hadir sebagai oase spiritual yang menyejukkan.

Pesantren ini berada di jantung Kota Surabaya, yang tidak sekadar menjadi lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pembinaan karakter dan peradaban Islam yang membumi.

Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, turut memberikan apresiasi terhadap peran strategis Ponpes Khadijah.

Melalui kunjungannya, Ning Lia sapaan akrabnya menyebut keberadaan pesantren di tengah kota metropolis seperti Surabaya adalah jawaban atas kebutuhan tentang pendidikan yang menyeimbangkan antara ilmu dunia dan akhirat.

“Pondok pesantren seperti Khadijah ini merupakan jawaban atas tantangan zaman. Di tengah arus digitalisasi dan budaya instan, pesantren menjadi benteng moral dan spiritual yang kokoh. Tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk akhlakul karimah dan kedewasaan berpikir,” ujar Ning Lia, senator yang punya tagline Cerdas Inovatif dan Kreatif (Cantik) ini.

Ponpes Khadijah memiliki ciri khas sebagai pesantren yang memadukan kurikulum salafiyah dengan sistem pendidikan modern.

Model ini, menurut Ning Lia, sangat relevan dalam menjawab isu pendidikan pada era modern tanpa menghilangkan akar nilai-nilai islami.

“Khadijah adalah simbol keteladanan muslimah dalam sejarah Islam. Maka tidak heran jika pesantren ini mampu mencetak generasi yang kuat, berilmu, dan beriman,” tuturnya.

Surabaya yang punya kepadatan dan kompleksitas sosial yang tinggi sebagai kota besar, maka membutuhkan pendekatan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan aspek kognitif.

Inilah mengapa, Ponpes Khadijah hadir dengan membawa angin segar melalui pendekatan ruhiyah (spiritualitas), akhlak, serta kecakapan sosial.

Senator Cantik pun menilai kehadiran pesantren di kota besar bukanlah hal yang asing, justru menjadi bukti bahwa Islam sangat adaptif dan mampu hidup harmonis di tengah kemajuan zaman.

“Pesantren di kota besar bukan sekadar bisa eksis, tapi justru menjadi solusi. Ini menandakan nilai-nilai Islam tidak berbenturan dengan kemajuan, tapi mampu membimbingnya,” imbuh Ning Lia dalam menekankan peran penting pesantren di kota besar.

Ning Lia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap eksistensi pesantren di perkotaan, baik dari sisi regulasi, pembiayaan, hingga pengembangan sarana dan prasarana.

Menurutnya, harus ada implementasi nyata dari UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren agar bisa menyentuh langsung kebutuhan pesantren-pesantren yang berjuang di tengah kota-kota besar seperti Surabaya.

“Pesantren harus mendapat tempat yang layak dalam pembangunan nasional. Mereka bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga penjaga identitas bangsa,” tandasnya Lia Istifhama. ***

Editor: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ponpes Khadijah di Mata Senator Cantik Lia Istifhama: Solusi Pendidikan Religius Modern di Kota Metropolis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now