Banner Iklan

Pesan Vivi Matos terhadap MFR soal Fashion Anak

Anis Hidayatie
06 Juli 2025 | 17.47 WIB Last Updated 2025-07-06T10:47:18Z


MFR 2025 Siap Gairahkan Ekonomi Kreatif Malang, Vivi MATOS: Fashion Anak Harus Lucu Bukan Dewasa Dipaksakan

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Malang Town Square (MATOS) kembali menjadi magnet dunia fashion Indonesia dengan menggelar Malang Fashion Runway (MFR) 2025 pada 12–13 Juli mendatang. Dengan mengusung tema MODA VERSA atau Gaya Tanpa Batas, MFR 2025 menghadirkan ragam ekspresi busana lintas usia, gender, dan budaya, menjadi panggung kreatif yang inklusif untuk semua.

Event yang memasuki seri ke-6 ini diproyeksikan menjadi salah satu pemantik utama kebangkitan ekonomi kreatif di Kota Malang. Mall Manager MATOS, Agus Saputera, menegaskan bahwa MFR adalah momentum strategis untuk menggairahkan kembali sektor fashion yang sempat lesu. “Industri fashion sedang turun, terutama sektor garmen. Tapi tren ini bisa dibalik jika masyarakat merespon dengan antusias. Ketika fashion bangkit, ekonomi kreatif ikut bergerak, dan Malang akan merasakan dampak positifnya,” ujarnya.

Sebanyak 56 desainer dari berbagai daerah akan tampil memamerkan karya mereka, termasuk dua nama nasional: Whulyan Attire dari Surabaya dan Eko Purwanto Indonesia dari Jember. Koleksi mereka akan diperagakan oleh 26 model profesional, menghadirkan visual yang memukau.

Salah satu segmen paling dinantikan adalah Kids Fashion Runway, yang tahun ini mencatat rekor partisipasi dengan lebih dari 400 model cilik. Fenomena ini disambut positif oleh Vivi, Owner Malang Town Square, namun dengan catatan penting.  “Kalau untuk fashion anak-anak, ya tetap anak-anak saja. Jangan dipaksa tampil dewasa dengan pakaian terbuka atau sepatu hak 15 cm. Itu bukan fashion, itu pemerkosaan terhadap anak!” tegas Vivi.

Ia berharap bahwa dalam MFR, segmen anak-anak tetap menampilkan busana yang lucu, ceria, dan sesuai dengan umur mereka.  “Yang pakai bando, dikuncir, susun-susun, itu baru menggemaskan. Make-up pun tak perlu berlebihan. Cukup sedikit lipstick agar tampak segar, tapi jangan sampai ada bulu mata palsu segala. Biarkan anak-anak tampil natural,” tambahnya.

Kekhawatiran Vivi tidak tanpa dasar. Ia menekankan pentingnya edukasi sejak dini kepada anak-anak soal kapan mereka perlu berhias dan kapan cukup tampil apa adanya. “Saya ingin anak-anak ini mengerti bahwa segala sesuatu itu ada tahapannya. Kalau dari kecil sudah biasa pakai make-up tebal, nanti dewasa makin berat tampilannya. Saya dulu saja baru make-up setelah punya anak,” ungkap Vivi dengan nada reflektif.

MFR 2025 tak hanya menjadi ajang fashion semata, namun juga wadah kolaborasi lintas sektor. Opening act akan dimeriahkan oleh History Maker Dancer dan Athena Flame Entertainment, dengan koreografi dipimpin oleh Agoeng Soedir Poetra. Sementara Viva Cosmetics Indonesia kembali dipercaya sebagai official make-up partner.

Rangkaian acara utama MFR 2025 meliputi:

Sabtu, 12 Juli 2025

11.00 – 15.30 WIB: Demo Make-Up & Parade Busana Pengantin oleh Katalia DPC Malang Raya

18.30 WIB: Fashion Runway bertema Evening Gown

Minggu, 13 Juli 2025

13.00, 14.30, 16.00 WIB: Kids Fashion Runway

18.30 WIB: Fashion Runway bertema Wastra Nusantara

Di luar panggung utama, MATOS juga menghadirkan Bazaar Fashion pada 9–13 Juli di Hall Lobby Utama, menampilkan produk fashion, kosmetik, karya desainer, tenant mall, hingga produk UMKM. Event ini juga mendapat dukungan dari FORPINDA, TNI, pemerintah daerah, dan pengamat fashion dari berbagai daerah.

Vivi menyebut MFR 2025 sebagai bentuk peningkatan nyata dari tahun sebelumnya. "Tahun ini luar biasa. Tadi saja saya mau masuk MATOS harus nunggu setengah jam karena penuh, ini bukti pengunjung semakin meningkat," tuturnya.

MATOS, dengan lebih dari 400 outlet dan lokasi strategis di pusat pendidikan dan bisnis, kini menjelma sebagai pusat gaya hidup dan kreativitas kota Malang. Dengan adanya brand-brand baru seperti Larusso dan Dash, serta dukungan dari Lippo Malls Indonesia, MATOS tak hanya menghadirkan hiburan, tapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi kreatif lokal.

Melalui Malang Fashion Runway 2025, Kota Malang tidak hanya tampil sebagai kota kreatif, tapi juga kota yang peduli pada nilai-nilai edukatif dalam industri fashion—bahwa dalam berpakaian pun, etika dan usia tetap harus dijunjung tinggi. Ans


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pesan Vivi Matos terhadap MFR soal Fashion Anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now