Banner Iklan

Mendalami Pembelajaran Mendalam di SMAN 6 Kota Malang, Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua

Anis Hidayatie
09 Juli 2025 | 14.58 WIB Last Updated 2025-07-10T13:34:24Z

 


Pendekatan Pembelajaran Mendalam di Workshop SMAN 6 Malang, Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua

MALANG |JATIMSATUNEWS.COM: SMA Negeri 6 Kota Malang kembali menjadi pusat inovasi pendidikan. Di tengah masa libur sekolah, para Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) justru memilih tetap produktif dengan mengikuti Workshop Level Up Teaching: Merancang Pembelajaran Mendalam, yang digelar pada 8 hingga 11 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Jaringan Praktisi (JAPRA) dan melibatkan 59 peserta dari lingkungan SMAN 6.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan GTK dalam merancang pembelajaran yang selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2025/2026. Workshop dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Malang-Batu, Dr. Hj. Hastini Ratna Dewi, M.Pd., yang memberikan apresiasi tinggi kepada SMAN 6 atas dedikasi dan semangatnya.

“Sebagai ASN, kita tahu bahwa libur adalah hak siswa, bukan guru. Maka saya sangat mengapresiasi semangat guru-guru di sini. Ini contoh produktivitas yang luar biasa,” ujar Hj Dewi.

Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya memahami pembelajaran mendalam sebagai prinsip yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

“Jangan lupa empat pilar menurut Ki Hajar Dewantara: olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Inilah fondasi pembelajaran merdeka yang sejati,” tegasnya.

Kepala SMAN 6 Kota Malang, Ernawati, S.Pd., MM., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa workshop ini menjadi momentum untuk menyelaraskan visi GTK dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna.

“Kita tidak hanya mengajar, tetapi menginspirasi. Harapannya, kegiatan ini mampu mengubah pola pembelajaran menjadi lebih relevan dan berdampak. Kita saling mengisi hati dan perasaan, menjadi tim yang solid dan bekerja sepadan,” tuturnya.

Pembelajaran Mendalam Pembelajaran Bermutu untuk Semua

Salah satu poin utama dalam workshop kali ini adalah penguatan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), yang disampaikan oleh Hj. Khoirul Haniin, M.Pd., pengawas sekolah sekaligus narasumber. Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa pembelajaran mendalam bukanlah kurikulum baru, melainkan penyempurnaan dari pendekatan yang telah ada sebelumnya.

“Guru tidak perlu bingung dengan isu kurikulum baru. Kita masih menggunakan Kurikulum Merdeka, namun dengan pendekatan yang lebih dalam dan disesuaikan. Fokusnya adalah membuat pembelajaran lebih sederhana tapi bermakna,” jelasnya.

Menurut Hj. Khoirul, pendekatan ini tetap mengakomodasi model-model pembelajaran yang telah dikenal, seperti PBL (Project Based Learning), inkuiri, disvocevery dan pembelajaran berbasis masalah. Ia juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan taksonomi SOLO sebagai alternatif dari taksonomi Bloom-Anderson dalam menyusun perencanaan pembelajaran.

“Pembelajaran mendalam dirancang untuk menyederhanakan perencanaan guru, tetapi tetap berorientasi pada pengalaman belajar yang utuh. Ini bukan sekadar strategi, tetapi pendekatan yang membentuk karakter siswa secara menyeluruh,” imbuhnya.

 Pembelajaran mendalam merupakan pendekatan pembelajaran yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna dan menggembirakan, melalui olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Ia juga mengingatkan bahwa pelatihan pusat hanya menjangkau sebagian kecil guru, sehingga workshop internal seperti ini menjadi penting. “Sebagai pengawas yang juga sering terlibat langsung di level pusat, saya pastikan bahwa pendekatan ini adalah arah pembelajaran terkini yang harus kita ikhtiarkan bersama,” tambahnya.

Teknologi dan SOP: Dua Pilar Lainnya

Selain pembelajaran mendalam, para guru juga diperkenalkan dengan pemanfaatan media berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung proses pembelajaran. Sementara itu, para tenaga kependidikan difokuskan pada penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di masing-masing bidang kerja, sebagai bagian dari penguatan tata kelola layanan pendidikan.

Menuju Pendidikan Masa Depan

Workshop ini menjadi bukti nyata bahwa SMAN 6 Kota Malang tidak hanya siap menyambut tahun ajaran baru, tetapi juga menjadi pelopor dalam transformasi pembelajaran. Dengan semangat kolaboratif, pemanfaatan teknologi, serta pendekatan yang lebih mendalam dan bermakna, SMAN 6 menegaskan diri sebagai pusat praktik baik pendidikan di Kota Malang.

“Kita tidak sedang mengisi liburan, kita sedang mengisi masa depan,” tutup Ernawati, penuh optimisme.


[9/7, 18.25] Hj Khoirul Haniin Pengawas SMA: Koreksi:

-Pembelajaran merdeka seharusnya pembelajaran mendalam (Deep Learning)

-Kegiatan workshop seharusnya tgl 8-10 juliπŸ™

[9/7, 18.33] Hj Khoirul Haniin Pengawas SMA: Koreksi:

-‘Pembelajaran merdeka’ seharusnya ‘pembelajaran mendalam’ (Deep Learning)

-Kegiatan workshop seharusnya tgl 8-10 juli

-‘pembelajaran mendalam lebih sederhana lebih dalam’ diganti: ‘Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua’

-ditambahkan model pembelajaran Discovery

[9/7, 19.15] Hj Khoirul Haniin Pengawas SMA: Pembelajaran mendalam merupakan pendekatan pembelajaran yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna dan menggembirakan, melalui olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga secara holistik dan terpadu.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mendalami Pembelajaran Mendalam di SMAN 6 Kota Malang, Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now