Lembah Tumpang, Jejak Sejarah yang Menginspirasi Lewat Gariswara

MALANG, 7 JULI 2025 | JATIMSATUNEWS.COM — Lembah Tumpang tidak hanya dikenal sebagai kawasan wisata yang menyuguhkan keindahan alam dan replika candi megah, tetapi juga menjadi titik awal lahirnya semangat pelestarian sejarah melalui pendekatan kreatif. Hal ini kembali dikuatkan lewat acara Gariswara yang digelar di Malang Creative Center (MCC), sebagai lanjutan dari rangkaian kegiatan Swaraloka yang sukses dilaksanakan di Lembah Tumpang pada 21 Juni lalu.

Jika Swaraloka memberi pengalaman langsung menjelajahi wisata budaya Lembah Tumpang, maka Gariswaramenjadi ruang untuk mengabadikan momen tersebut melalui visual dan narasi. Diselenggarakan oleh kelompok Immortal, Mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 6 Universitas di Malang, acara ini menjadi penghubung antara wisata, edukasi, dan kesadaran sejarah.

Melalui sesi nonton bareng dokumentasi Swaraloka, para peserta diajak kembali menyusuri kemegahan situs replika candi yang berdiri di Lembah Tumpang, sekaligus mengenang kisah legendaris Ken Arok dan Ken Dedes, serta perjalanan Kerajaan Singosari yang menjadi bagian penting sejarah Nusantara. Video yang diputar tidak hanya menampilkan estetika visual, tetapi juga mempertegas bahwa Lembah Tumpang bukan sekadar destinasi wisata, melainkan ruang belajar sejarah yang hidup.

“Karena saya berasal dari Sumatra dan jarang melihat candi jadi saya sangat suka saat ke Lembah Tumpang, dan saya senang mengikuti rangkaian acara Swaraloka sampai dengan Gariswara sampai hari ini. Membuat saya mengingat kembali sejarah dan belajar lagi tentang sejarah” ” ujar Rofiq, salah satu peserta acara.

Selain itu, Gariswara juga menjadi panggung kreatif generasi muda melalui penayangan video challenge hasil karya pengunjung Swaraloka. Karya-karya tersebut tak hanya menampilkan sisi estetika Lembah Tumpang, tetapi juga mengajak masyarakat lebih mengenal warisan sejarah lewat pendekatan visual kekinian. Pemenang video challenge mendapatkan apresiasi berupa voucher kunjungan gratis ke Lembah Tumpang, sebagai dorongan untuk terus mengeksplorasi dan mempromosikan wisata budaya ini.

Zidan, perwakilan panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti di level event kampus, tetapi diharapkan dapat menggugah lebih banyak anak muda untuk memandang Lembah Tumpang bukan sekadar tempat wisata, melainkan simbol perjalanan sejarah dan identitas bangsa.

Melalui Gariswara, semangat mengenal dan mencintai sejarah kembali diperkuat, sejalan dengan peran Lembah Tumpang yang semakin dikenal bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena pesan-pesan budaya dan edukasi yang ditanamkan di dalamnya.