Foto: Dokumen pribadi
MALANG
| JATIMSATUNEWS - Jika
ditanya perihal sosok perempuan inspiratif, maka salah satu jawabannya adalah Ilfi Nur Diana. Hal tersebut dibuktikan
dengan diberikannya penghargaan sebagai sosok perempuan inspiratif Jawa Timur
tahun 2024 oleh Times Indonesia. Penghargaan bergengsi yang akan menjelaskan
lebih jauh kiprah seorang pengasuh pesantren Al-Yasini itu.
Tidak
hanya fokus sebagai pengasuh pesantren yang duduk anteng, Ilfi Nur Diana juga
ambil peran dalam pengembangan Perguruan Tinggi. Dari sekian banyak kiprah di
dunia kampus, Ilfi Nur Diana saat
ini diamanahi
sebagai Wakil Rektor II Bidang AUPK (Administrasi Umum dan Perencanaan
Keuangan) di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Di balik sosoknya yang
bersahaja, perempuan ini menyandang beragam peran.
Lebih
jauh lagi, kontribusi Ning Ilfi (pengasuh pondok Al-Yasini) itu tidak berhenti
begitu saja. Selain menggerakkan kaum perempuan, ia juga produktif menerbitkan
beberapa buku yang relevan dengan perkembangan pendidikan, pesantren, hingga
ekonomi. Dari sana, perempuan yang akrab dengan sapaan Bunda itu berhasil
meraih beberapa penghargaan bergengsi. Mulai dari penghargaan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Pendidikan, dan
Ekonomi.
Dari
sisi karya ilmiah, buku berjudul
"Ekoteologi" terbaru Ning Ilfi hadir sebagai upaya mengembangkan
pesantren dan merawat lingkungan hidup. Buku yang membahas tentang ilmu
lingkungan berbasis agama. Secara lebih jauh, buku tersebut mengupayakan
gagasan tentang kesehatan bumi sekaligus bagaimana memanfaatkan dan
mengembangkan lingkungan tanpa merusaknya.
Di
samping itu, sosok Ning Ilfi juga mengambil
peran
sebagai ketua forum wakil rektor seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
(PTKIN) se Indonesia. Tentu, multi peran yang dijalankan oleh Ning Ilfi
menunjukkan dedikasi yang begitu tinggi dalam dunia pendidikan dan pesantren.
Bukan
hanya akademisi, tapi juga "perempuan pesantren" yang ingin
menjadikan lembaga warisan ulama ini sebagai pusat kemajuan di tengah perubahan
zaman dan mempunyai kebermanfaatan yang luas. Sehingga, tak heran jika ranah
kontribusi Ning Ilfi salah satunya ialah tentang pesantren.
"Saya
lahir di keluarga pesantren, hidup di pesantren, dan ingin pesantren tetap
eksis. Tapi untuk eksis, pesantren harus dikelola dengan manajemen yang baik,
mandiri secara ekonomi, dan peduli lingkungan," ujarnya.
Sebagai
informasi, Ning Ilfi juga berperan sebagai peneliti dan pembicara seminar
Nasional-Internasional, Dewan Ahli Pengurus Pusat (PP) Isnu, hingga pengasuh
pesantren yang menggawangi lahirnya gerakan ekopesantren di Pasuruan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?