![]() |
Rosdillah Nurrohmah berduel dengan Afeida Khandaker dalam laga Timnas Putri Indonesia vs Bangladesh./Instagram @timnasindonesia |
AMMAN | JATIMSATUNEWS.COM - Statistik Timnas Putri Indonesia vs Bangladesh pada FIFA Matchday dalam turnamen mini di Amman, Yordania.
Pertandingan ini tuntas pada Sabtu (31/5) malam WIB kemarin di Stadion King Abdullah II, Amman.
Hasilnya, Bangladesh vs Indonesia berakhir seri tanpa gol alias 0-0.
Bukan berarti kedua tim tidak mampu melepaskan tembakan ke pertahanan lawan, tetapi akurasi dan aksi penyelamatan penjaga gawang juga menjadi faktor penentu.
Berikut ini statistik pertandingan Timnas Putri Indonesia vs Bangladesh menurut AiScore.
0 gol 0
80 serangan 96
39 serangan berbahaya 78
9 tembakan 15
4 akurat 7
46% penguasaan bola 54%
3 tendangan sudut 5
2 kartu kuning 1 (tidak ada kartu merah).
Merujuk statistik pertandingan tersebut dapat memperlihatkan bahwa peringkat FIFA tidak menjadi jaminan atas peta kekuatan tim.
Indonesia yang berperingkat ke-94 justru terdominasi oleh Bangladesh yang berperingkat 133 dunia per 6 Maret 2025.
Bangladesh juga tidak sepenuhnya diperkuat pemain andalannya, seperti penyerang sekaligus kapten Sabina Khatun (56 caps/36 gol), Krishna Rani Sarkar (31 caps/11 gol), Matshusima Sumaya (7 caps/1 gol), Sanjida Akhter (29 caps/1 gol), bek Masura Parvin (36 caps/3 gol), dan Nilufa Yesmin Nila (10 caps).
Walau demikian, Bangladesh masih diperkuat kiper utama Rupna Chakma (22 caps), bek Sheuli Azim (32 caps), Shamsunnahar Sr (30 caps), wakil kapten Afeida Khandaker (8 caps/1 gol), gelandang Monika Chakma (22 caps/2 gol), Maria Manda (29 caps), Sapna Rani (5 caps).
Kemudian, pada penyerangnya ada Tohura Khatun (20 caps/7 gol), Ritu Porna Chakma (18 caps/4 gol), dan Shamsunnahar Jr (14 caps/2 gol).
Mereka pun dimainkan Pelatih Peter Butler sejak menit pertama dalam formasi 3-4-3. Sedangkan, Indonesia bermain dalam formasi 4-3-3 atau juga 4-4-2 (double pivot).
Mayoritas dari mereka merupakan pemain Bashundhara Kings Women, pemilik tiga gelar juara Liga Wanita Bangladesh (terbanyak).
Pengalaman bermain di liga domestik tampak memberi pengaruh dalam permainan Bangladesh yang tidak gugup dalam tekanan para pemain Indonesia yang cenderung bermain reaktif dan agresif di menit-menit tertentu.
Kekurangan Bangladesh adalah penyelesaian akhir. Ini membuat dominasi mereka atas Indonesia tidak menghasilkan gol dan kemenangan.
Permasalahan sama juga dialami Indonesia. Claudia Scheunemann sempat mendapat peluang emas namun bola masih menerpa tiang gawang.
Lalu, gol Rosdillah Nurrohmah dianulir karena dianggap hakim garis 2 telah terjebak offside meski tipis.
Kehadiran Rosdillah pun menyita perhatian penonton Indonesia, mereka pun berkomentar di akun Instagram @timnasindonesia bahwa pemain bernomor 7 ini memberi permainan yang lebih kreatif dalam serangan.
Beberapa peluang Indonesia di ujung akhir babak kedua semua berawal dari pergerakannya di sisi kanan. Kerja sama dirinya dengan Reva Octaviani juga sempat menghasilkan salah satu peluang yang kemudian bisa ditepis kiper Bangladesh.
Bahkan, peluang emas Claudia juga berawal dari Rosdillah yang kemudian mengoper bola ke Reva dan dilanjutkan kepada Claudia yang sudah memenangkan lari atas bek Bangladesh dan tinggal berhadapan dengan Rupna.
Tetapi, nahas bagi Claudia dan Indonesia, tendangan pemain nomor 9 ini gagal masuk ke gawang Harimau Bengal.
"Nomor 7 (Rosdillah) terlambat masuk, terbukti dia masuk membuat permainan lebih banyak peluang," ujar salah seorang warganet.
"Nomor 7 (Rosdillah) telat masuk, keberadaannya banyak membawa peluang, bahkan dia hampir cetak gol," imbuh warganet lain.
"Pemain terbaik (MVP) adalah Siti (Rosdillah)," tulis warganet lain lagi.
Usai laga persahabatan ini, Indonesia akan mengalihkan fokus ke Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 pada 29 Juni hingga 5 Juli 2025 mendatang.
Indonesia akan satu grup dengan China Taipei, Kirgistan, dan Pakistan di Grup D yang bakal dihelat di Indomilk Arena, Tangerang. ***
Penulis: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?