![]() |
Les Parisiens Sebutan untuk Club PSG menghancurkan Inter Milan 5-0 di final Liga Champions 2025 dan resmi meraih gelar pertamanya dalam sejarah./Foto,DM,JSN. |
JERMAN | JATIMSATUNEWS.COM
Munich – 1 Juni 2025 Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya mencetak sejarah gemilang dalam dunia sepak bola Eropa. Klub raksasa asal Prancis tersebut sukses meraih gelar Liga Champions UEFA 2024/2025 untuk pertama kalinya setelah menghancurkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 di partai final yang digelar di Allianz Arena, Munich, Jerman, pada Sabtu malam waktu setempat (Minggu dini hari Pukul 02.00 WIB).
Dibawah arahan pelatih asal Spanyol, Luis Enrique, PSG tampil superior sejak menit awal laga. Atmosfer stadion begitu mendebarkan, namun Les Parisiens justru menunjukkan ketenangan dan kontrol penuh atas permainan. Gol pertama lahir dari kaki Achraf Hakimi di menit ke-12, memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Inter. Serangan cepat PSG membuahkan hasil nyata saat Désiré Doué, pemain muda sensasional berusia 19 tahun, menggandakan keunggulan pada menit ke-20 dengan sebuah penyelesaian klinis setelah bekerja sama apik dengan Kvaratskhelia.
Di babak kedua, PSG tidak mengendurkan serangan. Justru mereka tampil semakin agresif. Doué kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-63 melalui serangan balik cepat, menjadikannya bintang lapangan malam itu dengan dua gol dan satu assist. Tak berselang lama, giliran Khvicha Kvaratskhelia mencetak gol keempat PSG di menit ke-73 melalui tembakan mendatar yang tak mampu diantisipasi oleh kiper Inter. Pesta gol ditutup oleh Senny Mayulu di menit ke-86 setelah memanfaatkan umpan tarik dari sisi kanan.
Skor 5-0 menjadi kemenangan terbesar dalam sejarah partai final Liga Champions, melampaui rekor sebelumnya dan menegaskan dominasi penuh PSG dalam laga ini. Kemenangan ini juga menjadikan PSG sebagai klub Prancis kedua yang meraih trofi Si Kuping Besar, setelah Olympique Marseille melakukannya pada tahun 1993.
Luis Enrique, pelatih yang juga pernah menjuarai Liga Champions bersama Barcelona tahun 2015, mencetak sejarah pribadi sebagai pelatih kedua dalam sejarah yang mampu meraih treble kontinental bersama dua klub berbeda. Dalam wawancara usai pertandingan, Enrique mempersembahkan kemenangan ini untuk putri tercintanya, Xana, yang meninggal dunia akibat kanker pada 2019. Ia tampak mengenakan kaus bergambar putrinya yang tengah menancapkan bendera PSG, sebuah momen yang menyentuh seluruh penggemar dan tim.
“Ini bukan hanya soal sepak bola. Ini tentang cinta, pengorbanan, dan perjalanan panjang kami. Kemenangan ini untuk Xana, untuk keluarga saya, dan seluruh fans PSG di seluruh dunia,” ucap Enrique dengan mata berkaca-kaca.
Para suporter PSG yang memadati tribun turut membawa spanduk bergambarkan Xana dan tulisan “Pour Xana, Pour Paris” sebagai bentuk penghormatan. Tangis haru dan kegembiraan membaur menjadi satu dalam malam bersejarah ini.
Dengan skuad muda dan berbakat seperti Désiré Doué, Kvaratskhelia, serta Mayulu, PSG tampaknya tidak hanya akan berhenti di sini. Era baru kejayaan mereka di Eropa baru saja dimulai.(DM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?