Atlet Paralayang Tulungagung, Damar Tetuko Harimurti, raih peringkat 10 dunia dan 1 nasional, namun menghadapi tantangan minimnya fasilitas dan lokasi latihan yang memadai.
TULUNGAGUNG | JATIMSATUNEWS.COM – Olahraga dirgantara pariwisata paralayang di Kabupaten Tulungagung menunjukkan perkembangan signifikan dalam satu dekade terakhir. Salah satu atlet kebanggaan daerah ini, Damar Tetuko Harimurti, asal Desa Ngrance, Kecamatan Pakel, sukses mencatatkan prestasi gemilang dengan menempati peringkat 10 besar dunia dan peringkat 1 nasional pada tahun 2025.
Di usianya 17 tahun, Damar telah resmi masuk dalam Tim Nasional Paralayang Indonesia mulai tahun 2025, menjadi simbol harapan dan kebanggaan baru bagi dunia olahraga dirgantara Indonesia.
Dalam wawancara yang dilakukan pada Minggu (8/6/2025), berbagai pihak, termasuk pengurus, atlet, dan wali atlet, menyampaikan rasa syukur sekaligus keprihatinan atas keterbatasan fasilitas yang ada.
Ketua Pengcab Paralayang Tulungagung menyampaikan, “Kami sangat bangga dan berterima kasih kepada para pelatih dan orang tua yang terus mendukung atlet dengan doa dan materi. Namun perjuangan masih panjang.”
Saat ini, Tulungagung memiliki tujuh atlet paralayang aktif yang terdiri dari:
Atlet Putra:
Damar Tetuko Harimurti
Aufa Akbar Ramadhan
Khoirul Syahmi Kasatian
Helmy Firmansyah
Noufal Hibatul Azizi
Atlet Putri:
Nuni Maryana Andini
Lintang Odeliazeta Sasmito
Sayangnya, di balik prestasi yang membanggakan tersebut, para atlet harus berjuang dengan keterbatasan fasilitas dan minimnya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Alat latihan masih bersumber dari swadaya atlet dan sebagian bantuan dari Pemerintah Desa Besuki.
"Paralayang merupakan olahraga berbiaya besar, berisiko tinggi, dan sangat membutuhkan fasilitas serta tempat latihan yang aman dan resmi. Kami mohon perhatian serius dari pemerintah atas capaian prestasi ini," lanjut Ketua Pengcab.
Saat ini, satu-satunya lokasi latihan paralayang yang telah memiliki surat izin operasional adalah Bukit Pantai Midodaren. Sementara itu, latihan dengan karakteristik angin gunung masih sering dilakukan di luar daerah karena keterbatasan site lokal.
Lokasi Site Terbang yang Telah Disurvei dan Diuji Terbang:
Angin Gunung:
Bukit Posari (Pojok-Pagersari) Campurdarat
Bukit Songdaki Wajakensis Gamping, Campurdarat
Bukit Jeruk Permai Bantengan, Bandung
Angin Laut:
JLS Pantai Sine Kalidawir
Tumpak Marji Keboireng, Besuki
Suryani, pelatih Paralayang Tulungagung, mengungkapkan bahwa kemampuan atlet membutuhkan penguasaan dua jenis angin (gunung dan laut). Namun, karena belum adanya site terbang resmi untuk angin gunung di Tulungagung, para atlet harus mencari lokasi latihan ke luar daerah.
Diharapkan dengan prestasi Damar Tetuko Harimurti dan rekan-rekannya, Pemerintah Kabupaten Tulungagung dapat memberikan perhatian lebih dalam bentuk penyediaan fasilitas peralatan dan pengembangan site latihan.
"Perhatian dan bantuan Pemerintah kabupaten Tulungagung sangat diharapkan atas pencapaian prestasi besar ini,semoga kemajuan prestasi atlet paralayang tulungagung bisa berdampak positif untuk generasi muda dan kemajuan pariwisata tulungagung," ungkapnya.
"Sekali lagi minimnya fasilitas alat dan site terbang yang layak aman dan nyaman berijin resmi,kami berharap menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten melihat Perjuangan atlet dan suport totalitas wali atlet dalam pencapaian prestasi besar Damar Harimuti," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?