MALANG|JATIMSATUNEWS.COM — Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H dan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Pemerintah Kota Malang menggelar Rapat Koordinasi Forkopimda yang dipimpin langsung oleh Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M. Bertempat di Ruang Rapat Balai Kota Malang, kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.30 WIB hingga 12.05 WIB dengan melibatkan lebih dari 70 peserta dari berbagai unsur pemerintahan, TNI-Polri, tokoh agama, dan stakeholder terkait.
Rapat koordinasi yang diinisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang ini bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat Kota Malang saat momentum keagamaan besar yang berdekatan waktunya.
Sinergi Lintas Instansi: Antisipasi Isu Sosial, Ekonomi, dan Keamanan
Dalam laporan pembuka, Plt. Kepala Bakesbangpol Kota Malang menegaskan bahwa kegiatan ini mengacu pada Permendagri No. 46 Tahun 2019 serta surat edaran Mendagri tertanggal 23 Mei 2025. Tujuan utama adalah membangun langkah-langkah terpadu guna menciptakan kondisi kota yang kondusif dan siap menghadapi dinamika sosial menjelang hari-hari besar Islam.
Walikota Malang dalam arahannya menekankan pentingnya pemetaan potensi isu di lapangan seperti:
Ketersediaan dan harga hewan kurban
Kepadatan lalu lintas dan kerawanan sosial
Ancaman kriminalitas di masa libur panjang
Ia juga meminta seluruh perangkat daerah, camat, lurah, hingga jajaran TNI-Polri untuk memperkuat jalur komunikasi dan pelaporan yang terbuka 24 jam, serta mengoptimalkan teknologi informasi dalam pengawasan lingkungan.
Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Terjaga
Kepala Diskopindag Kota Malang, Dr. Eko Sri Yulianto, menyampaikan bahwa pantauan di 26 pasar menunjukkan harga sembako masih stabil dan aman. Meski terjadi kenaikan harga pada komoditas cabai dan telur ayam, namun masih dalam batas normal dan tidak mengarah pada potensi inflasi. Penurunan harga bawang putih menjadi angin segar bagi konsumen.
Sementara itu, drh. Anton dari Dispangtan melaporkan kesiapan pihaknya dalam menjamin kesehatan hewan kurban. Sebanyak 140 ekor sapi dan 4.900 kambing telah diperiksa dengan hasil negatif dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Pemeriksaan hewan akan terus dilanjutkan hingga 9 Juni 2025 guna memastikan daging kurban yang dikonsumsi masyarakat memenuhi standar Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).
Antisipasi Arus Lalin dan Keamanan Masyarakat
Menjelang malam takbiran dan Idul Adha, Polresta Malang Kota melalui Kasat Intelkam, Kompol Agus Sutanto, menyampaikan strategi antisipasi potensi gangguan ketertiban, seperti takbir keliling dengan sound system besar dan kepadatan arus lalu lintas. Ia juga menyebut adanya potensi kerawanan sosial terkait peringatan 1000 hari tragedi Kanjuruhan, yang akan dilakukan long march dari Stadion Gajayana ke Stadion Kanjuruhan pada 25 Juni mendatang.
Selain itu, Pasi Intel Kodim 0833, Kapten Arh. Kholisin, mengungkapkan pengawasan intensif terhadap aktivitas perguruan silat dan perayaan malam 1 Suro yang rentan menimbulkan gesekan. Patroli gabungan TNI-Polri akan dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat.
Koordinasi Spiritual dan Sosial Menjelang Perayaan
Perwakilan Kemenag Kota Malang, Ahmad Hadiri, memastikan pelaksanaan Sholat Idul Adha akan digelar secara serentak pada Jumat, 6 Juni 2025, di 92 masjid se-Kota Malang. Ia juga mengingatkan pentingnya pemantauan di masjid yang menggunakan akses jalan umum, serta menggarisbawahi perlunya pengawasan di Masjid Syuhada Balearjosari yang baru saja mengalami pergantian pengurus pasca konflik internal.
Dari pihak Kejaksaan Negeri Malang, Agung Tri, S.H., M.H., menyuarakan kekhawatiran akan potensi konflik antar kelompok suporter dan perguruan silat menjelang malam Suro. Ia juga menyoroti perlunya perhatian terhadap kedatangan jamaah haji dari luar negeri terkait risiko penyebaran COVID-19 gelombang baru yang sedang meningkat di Asia.
Penutup: Sinergi sebagai Kunci Kedamaian Kota Malang
Dengan semangat kolaboratif, kegiatan rapat koordinasi ini ditutup dengan foto bersama seluruh peserta sebagai simbol kesatuan dan kesiapsiagaan jajaran Pemkot Malang bersama Forkopimda.
Walikota Malang menggarisbawahi bahwa menjaga kondusifitas kota adalah tanggung jawab bersama. “Kita harus hadir di tengah masyarakat tidak hanya sebagai pengambil kebijakan, tetapi juga sebagai garda depan penjaga kedamaian dan ketentraman Kota Malang,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?