![]() |
Tisya Amallya berpotensi akan pimpin Timnas Voli Putri Indonesia di AVC Nations Cup 2025 usai tanpa Mega dan Arsela./Instagram @tisyaamallya |
HANOI, JATIMSATUNEWS.COM - Timnas Voli Putri Indonesia dipastikan tanpa Megawati Hangestri Pertiwi di AVC Nations Cup 2025.
Ajang AVC Women's Nations Cup 2025 akan dihelat di Dong Anh, Hanoi, Vietnam pada 7-14 Juni 2025.
Bukan hanya Megawati Hangestri, Timnas Voli Putri Indonesia juga akan tanpa Arsela Nuari Purnama.
Maka, Indonesia kehilangan dua calon mesin poin dalam pertandingan di AVC Nations Cup tahun ini.
Seperti yang diketahui bahwa Mega adalah opposite hitter tajam Indonesia yang mampu tampil kompetitif di Liga Voli Korea Selatan bersama Red Sparks dalam dua musim beruntun.
Kemudian, Arsela Nuari juga pada Proliga 2025 menjadi OP lokal tersubur sepanjang musim dengan 227 poin.
Ia hanya kalah dari OH lokal, Junaida Santi yang mencetak 296 poin. Sedangkan, OP lokal lain banyak yang menjadi cadangan dari para hitter asing.
Lantas, bagaimana susunan 6 pemain utama Timnas Putri Indonesia pada AVC Women's Nations Cup 2025?
Berikut ini prediksi starting VI Timnas Putri Indonesia di AVC Nations Cup 2025.
S: Tisya Amallya
OP: Afifah Syahes
MB: Rika Dwi Latri
OH: Ersandrina Devega
OH: Mediol Stiovanny Yoku
MB: Myrasuci Indriani/L: Eris Septia.
Pada posisi setter, Tisya Amallya diprediksi akan menjadi starter karena di Proliga ia mampu menjadi setter dengan total penyetelan sempurna 104 kali sepanjang musim.
Catatan ini lebih baik dari setter Popsivo Polwan Dian Pratiwi (95) yang tidak dipanggil, dan Arneta Putri (85).
Kemudian, opsi opposite utama adalah Afifah Syahes. Meski dia juga jarang dimainkan di Proliga 2025 bersama Jakarta Electric PLN, ia masih sempat dimainkan pada fase akhir musim.
Ia dapat menjadi opsi pertama sebelum Ajeng Viona, Putri Nur Hidayanti Agustin, dan Yolla Yuliana.
Nama terakhir akan menjadi opsi darurat jika ketiga hitter tersebut kesulitan menembus pemblokiran tinggi lawan karena faktor postur. Sebab, ketiganya memang tidak setinggi Yolla yang mempunyai postur 181 cm.
Hanya saja, Yolla bukan seorang hitter murni meski dia pernah mengaku lebih senang menjadi OP seperti ketika membela Gresik Petrokimia di Livoli Divisi Utama pada 2022.
Inilah mengapa, Yolla akan menjadi opsi paling darurat jika penampilan hitter lain kurang maksimal.
Lanjut ke posisi middle blocker utama, Rika Dwi Latri akan berpeluang besar menjadi pemblokir utama karena sepanjang musim di Proliga 2025 ia mencetak 39 poin pemblokiran. Terbanyak dibanding MB lain. Termasuk Shella Bernadetha Onnan (27) dan Myrasuci (20).
Rasio pemblokirannya juga cukup tinggi, 0,54 poin per set. Unggul atas Myrasuci (0,51) dan Shella Bernadetha (0,49).
Bergeser ke outside hitter, Ersandrina Devega dapat menjadi pengisi nomor 4. Meski tinggi badannya 169 cm, Caca--panggilannya--menjadi OH kedua tertajam di Proliga 2025 setelah Santi.
Bersama Jakarta Electric PLN, Devega mencetak 204 poin dari 180 serangan, 7 pemblokiran, dan 17 servis.
Kemudian, OH yang mengisi posisi nomor 5 adalah Mediol Yoku. Aspek bertahannya akan sangat berguna untuk membantu libero Eris Septia dalam melakukan penerimaan servis dan penggalian bola bawah.
Sepanjang musim Proliga 2025, Medi Yoku melakukan 44 kali penerimaan sempurna dengan efisiensi kesempurnaan 13,8%. Ini membuatnya masuk 10 besar penerima servis terbaik.
![]() |
Medi Yoku dan Rika Dwi Latri berpotensi menjadi pemain utama di Timnas Voli Putri Indonesia saat menghadapi AVC Nations Cup 2025./Instagram @mediolstiovanny |
Lalu, pengisi nomor 6 dapat diberikan kepada MB kedua, Myrasuci Indriani jika sedang giliran melakukan servis. Ia bisa bergantian dengan libero Eris Septia ketika belum waktunya berotasi ke depan.
Pemilihan Myrasuci sebagai MB kedua karena rasio pemblokirannya di Proliga 2025 0,51, alias tertinggi kedua setelah Rika (0,54) berdasarkan pemblokir tengah yang dibawa timnas ke AVC.
Sebetulnya, ada yang lebih baik dari mereka, namun Maradanti Namira (0,81), Chelsa Berliana (0,55), dan Nasywa Deslianti (0,55) masuk skuat timnas U-21.
Sedangkan, MB ketiga timnas senior yang terbaik adalah Shella Bernadetha dengan efisiensi pemblokiran 0,49 per set.
Maka, berdasarkan data performa tersebut, urutan prioritas MB yang bermain untuk timnas adalah Rika, Myrasuci, Shella, Yolla, dan Dinda Syifa Aulia.
Posisi terakhir adalah libero Eris Septia yang menjadi favorit utama karena ia penerima servis terbanyak kedua setelah Zahwa Aliah (67) dengan 61 penerimaan sempurna.
Eris juga punya efisiensi penerimaan sempurna 21,7%. Terbaik sekaligus unggul tipis atas Zahwa (21,6%) yang juga absen di tim senior karena masuk skuat U-21.
Eris pun menjadi penggali bola bawah terbanyak sepanjang musim Proliga 2025 dengan melakukan 295 total penggalian. Tingkat penggalian sempurnanya pun mencapai 16,3%, terbaik atas libero dan outside hitter lain.
Catatannya termasuk unggul atas libero kedua timnas senior yakni Tasya Aprilia Putri yang melakukan 12,6% penggalian sempurna. Namun, jumlah galiannya tidak melebihi 153 galian yang dilakukan Siti Romadhani yang menjadi libero 10 besar dengan penggalian terbanyak.
Maka, berdasarkan data performa di Proliga 2025 sepanjang musim (reguler, final four, dan grand final/bronze final) ditemukan 7 pemain inti tersebut yang akan mengisi starting VI Timnas Voli Putri Indonesia.
Hanya saja, tentu Pelatih Octavian juga berpotensi untuk menentukan pilihan susunan pemain pertamanya berdasarkan penilaiannya bersama para asistennya saat memantau sesi latihan.
Menarik ditunggu bagaimana susunan pemain Timnas Voli Putri Indonesia sekaligus performa mereka di AVC Women's Nations Cup 2025 di Hanoi, Vietnam. ***
Penulis: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?