Foto: Pembukaan Expo Pesantren 2025
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Expo pesantren adalah agenda rutin setiap tahun antara Ma'had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) UIN Malang dan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kota Malang. Kegiatan itu dilaksanakan pada hari Rabu (14) kemarin, bertempat di gedung Student Center (SC).
Kegiatan expo pesantren tahun ini mendatangkan 39 pesantren se-Kota Malang untuk membuka stand dan memberikan informasi kepesantrenan kepada mahasantri MSAA UIN Malang. Mengingat tak sampai dua bulan mereka akan keluar dari Ma'had. Kegiatan itu dimulai dari pukul 13.30 sampai 22.00 WIB.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, antusias mahasantri dalam mengikuti expo pesantren tahun ini sangat tinggi. Mereka datang dari berbagai mabna dan ikut meramaikan gedung SC. Apalagi expo pesantren tahun ini juga membuka bazar buku dari New Book Store (NBS) UMM. Juga ada penampilan seni islami dari Unit Pengembangan Kreativitas Mahasantri (UPKM) JDFI.
Foto: Ribuan Mahasantri Menyerbu Stand Pesantren
Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh tokoh-tokoh penting, mulai dari Kepala Kemenag Kota Malang KH. Achmad Shamton Masduki, Mudir Ma’had Pusat Al-Jami’ah UIN Malang, Dr. Ahmad Izzuddin, M.HI dan Ketua RMI NU Kota Malang Gus Dr. Halimi Zuhdy. Turut hadir pula para pengasuh pesantren, perwakilan Kemenag Kota Batu, dan sivitas akademika kampus.
Dalam sambutannya, Dr. Halimi Zuhdy menyampaikan harapannya agar expo ini menjadi model nasional. “Ini bukan sekadar pameran. Ini ikhtiar menjemput masa depan. Kolaborasi pesantren dan kampus adalah langkah strategis membentuk generasi santri kampus yang unggul. Ke depan, insyaAllah akan kita gelar juga di UB, UM, dan Unisma,” jelasnya.
Senada dengan yang disampaikan pengasuh pondok Darun Nun itu, Ahmad Izzuddin menegaskan pentingnya peran UIN Malang dalam menggerakkan sinergi, utamanya yang berhubungan dengan kegiatan expo pesantren.
“Ma’had UIN adalah jantung gerakan pesantren. Expo ini bukti bahwa pesantren bukan entitas yang terpisah, tetapi bagian integral dari pembangunan pendidikan tinggi keislaman,” katanya.
Tidak hanya itu, Apresiasi pun datang dari Kepala Kemenag Kota Malang, KH. Achmad Shamton Masduki. Ia menyebut kegiatan ini sebagai momentum emas.
“Pondok pesantren bukan lagi lembaga tradisional. Mereka kini tampil inovatif, profesional, dan membumi. Mahasiswa perlu lebih dekat dengan pesantren agar nilai-nilai karakter tetap hidup dalam kehidupan kampus," ujarnya.
Foto: Salah Satu Stand Pesantren
Di sesi malam, acara berlanjut pada sesi talkshaw dengan tema "Santri Siap Mandiri". Pembicara yang dihadirkan ialah Dr. H. Miftahul Huda, S.HI, M.H sebagai Kepala Pusat Studi Pengembangan Pesantren dan Kawasan UIN Maliki. Ia menjelaskan lebih jauh tentang alasan pentingnya kemandirian pesantren.
"Adanya kemandirian pesantren sebagai upaya menyiapkan para santri untuk menghadapi kehidupan di luar pondok dan membangun rasa tanggung jawab dalam diri santri," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?