SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Front Persaudaraan Islam (FPI) Sampang, Habib Abdurrahman Al Khirid selaku Ketua DPW, mengungkapkan keprihatinannya terhadap pelaksanaan parade daul di Sampang, Madura, yang diduga menjadi ajang konsumsi miras dan joget seksi.
Diketahui, parade musik daul combo dan dug sukses digelar dua malam. Diikuti sebanyak 45 peserta dari berbagai wilayah di Kabupaten Sampang, dengan tema 'Harmoni Dalam Budaya'.
Namun mirisnya, parade Daul yang seharusnya menjadi moment untuk mempromosikan nilai-nilai budaya lokal, harus diciderai dengan kelakuan atau tindakan yang tidak patut.
"𝙸𝚗𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗, 𝙰𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚞𝚍𝚊𝚢𝚊, 𝚖𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚔 𝚐𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚖𝚞𝚍𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚓𝚘𝚐𝚎𝚝-𝚓𝚘𝚐𝚎𝚝𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚒𝚛𝚊𝚜," ujar Habib Abdurrahman Al Khirid kepada Jatimsatunews 20/4/2024.
Tidak hanya itu, Habib Abdurrahman menegaskan. bahwa, seharusnya menjadi momentum untuk mempererat tali silaturrahmi, memperkuat nilai-nilai budaya serta kearifan lokal. Sayangnya acara tersebut bertentangan dengan norma dan nilai-nilai agama.
"𝙰𝚝𝚊𝚜 𝚗𝚊𝚖𝚊 𝚞𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝙵𝙿𝙸 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚐𝚒𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚞𝚗𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚒 𝚗𝚒𝚕𝚊𝚒-𝚗𝚒𝚕𝚊𝚒 𝚋𝚞𝚍𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚍𝚞𝚛𝚊, 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚊𝚍𝚊 𝚑𝚊𝚕-𝚑𝚊𝚕 𝚗𝚎𝚐𝚊𝚝𝚒𝚏. 𝙺𝚊𝚖𝚒 𝙵𝙿𝙸 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚋𝚞𝚍𝚊𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚝𝚛𝚊𝚍𝚒𝚜𝚒, 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚋𝚞𝚍𝚊𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚝𝚛𝚊𝚍𝚒𝚜𝚒 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚋𝚞𝚝 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚐𝚗 𝚗𝚘𝚛𝚖𝚊-𝚗𝚘𝚛𝚖𝚊 𝚊𝚐𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚊 𝚊𝚛𝚒𝚏𝚊𝚗 𝚕𝚘𝚔𝚊𝚕. 𝚂𝚊𝚖𝚙𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚗𝚘𝚝𝚊𝚋𝚎𝚗𝚎 𝚔𝚘𝚝𝚊 𝚜𝚊𝚗𝚝𝚛𝚒 𝚍𝚒 𝚌𝚎𝚍𝚎𝚛𝚊𝚒 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚑𝚊𝚕-𝚑𝚊𝚕 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚒𝚖𝚙𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚔 𝚖𝚘𝚛𝚊𝚕," terangnya.
Habib Abdurrahman mengharapkan agar pihak yang berwenang (APH) dapat mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang menyimpang dari nilai-nilai dan budaya lokal Madura terkhususnya di Sampang.
"𝙺𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒𝚔𝚊𝚗 𝙺𝚎𝚝𝚞𝚊 𝙳𝙿𝚁𝙳 𝚂𝚊𝚖𝚙𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚙𝚊𝚛𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚗𝚎𝚐𝚊𝚔 𝚑𝚞𝚔𝚞𝚖, 𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑-𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚐𝚎𝚛𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙𝚊𝚗," tutupnya.
𝙿𝚎𝚠𝚊𝚛𝚝𝚊: 𝙱𝚎𝚗𝚢
𝙴𝚍𝚒𝚝𝚘𝚛: 𝙵𝚊𝚌𝚑𝚛𝚢
