Dosen IPB University dan Universitas Brawijaya Kembangkan Teknologi Pengolahan Air untuk Desa Sulit Air di Kab. Bojonegoro

Admin JSN
10 November 2023 | 19.28 WIB Last Updated 2023-11-10T12:28:13Z
Gambar: Kunjungan ke Ademos Indonesia untuk membahas keberlanjutan program

BOJONEGORO | JATIMSATUNEWS.COM: Kesulitan air bersih melanda beberapa wilayah di Kab. Bojonegoro akibat fenomena El-Nino tahun 2023, termasuk di Desa Nganti Kec. Ngraho, Kab. Bojonegoro. Warga mengandalkan bantuan air bersih dari pihak luar termasuk BPBD Bojonegoro. Padahal Desa ini memiliki embung dan sumber mata air artesis, sayangnya kualitasnya masih dibawah baku mutu air bersih.

“Desa Nganti khususnya Dusun Pepe memiliki sumber mata air artesis dan embung yang harapan kami dapat dimanfaatkan oleh warga khususnya untuk mengatasi kekeringan seperti saat ini” ujar Mariadi, Kamituwo Desa Nganti. 

“Sayangnya rasanya asin dan warga tidak bisa memanfaatkan langsung” imbuhnya.

Tim Dosen IPB University dan Universitas Brawijaya (UB) pada tahun 2023 mengembangkan teknologi Pengolahan Air untuk mengolah air tersebut melalui program Dosen Mengabdi Inovasi dan Doktor Mengabdi 2023 agar air tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga. 

“Dari survei bahwa Desa Nganti memiliki dua mata air yang berada di dusun Pepe dan Tuk Buntung, tetapi sayangnya dua air sumber tersebut tidak layak karena kandungan kloridanya tinggi, sehingga rasanya asin” ujar Prof. Yusuf Wibisono, Ketua Tim Dosen UB. 

“Dari uji kualitas air baku, kami dari IPB dan UB menyepakati dua teknologi, MMF dengan berbagai filter seperti karbon aktif dan zeolite termasuk dengan resin untuk pre-treatment dan Ultra-Filtrasi (UF) untuk pengolah utama”, ujar Dr. Chusnul Arif, Ketua Tim IPB University. “Tim UB fokus untuk pengolahan sumber mata air artesis dan IPB mengolah air embung” imbuhnya.

Untuk inisiasi pengolahan air embung dengan teknologi ini dilakukan pada tanggal 5-6 November 2023 di Dusun Pepe. 
“Untuk memastikan hasil ujicoba pengolahan air ini, sampel air akan dibawa ke IPB University untuk dianalisis lebih lanjut dan memastikan dapat digunakan apa tidak” ujar Dr. Allen Kurniawan, anggota tim IPB. 

Dalam kegiatan inisiasi ini, turut mendampingi Pendamping Desa, Bapak Edi dan Kamituwo, Bapak Mariadi.

“Sebagai putra daerah asli Bojonegoro, kami ingin memberikan sumbangsih dalam mengatasi permasalahan kesulitas air, mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini berhasil” ujar Prof. Endang Warsiki, 

Prof dari IPB Univ kelahiran Bojonegoro. Dalam kesempatan ini juga, Prof Endang mengajak Muhammad Kundori, Direktur Utama (Dirut) PT. Asri Dharma Sejahtera, BUMD Bojonegoro untuk melihat secara langsung kesulitan air bersih di lokasi tersebut.

 “Harapan kami juga pihak BUMD dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten termasuk Aparat Desa dan Perguruan Tinggi, untuk bersama-sama melakukan usaha mengatasi kekeringan yang rutin terjadi disini dengan intervensi teknologi yang kami miliki” imbuhnya. 

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Ademos Indonesia untuk membahas keberlanjutan program termasuk menyambungkan dengan Pemerintah Kabupaten sehingga tercipta sinergi dalam pendanaan dan mencari solosi krisis air. (CHA)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dosen IPB University dan Universitas Brawijaya Kembangkan Teknologi Pengolahan Air untuk Desa Sulit Air di Kab. Bojonegoro

Trending Now