Kami para petualang ingin melihat dan memberikan sentuhan kepada sosok penjaga hutan, kami para petualang ingin merasakan apa yg di rasakan penjaga hutan sa'at ini.
Mereka adalah sahabat terbaik kami. Mereka tahu, seakan-akan ingin menceritakan apa yang mereka rasakan sa'at ini,tetes air mata setiap kali bertemu menjadi bukti bahwa mereka tidak ingin kehilangan rumah terakhir mereka "Taman Nasional Kerinci Sebelat" namanya.
Mereka bahagia di rumah mereka.lalu datang lah orng-orang yang kami sebut "Penguasa" ingin memindahkan rumah dan tempat bermain penjaga hutan ke tengah kota,soelah-olah rumah penjaga hutan tidak lagi layak untuk di tempati,Karena kota menjadi daya tarik tersendiri bagi "Penguasa"Penjaga hutan menagis mengakat Belalai, Batin mereka mengatakan kami bahagia di sini,biarkan kami tinggal disini.
"Batu bara” seolah menjadi daya tarik tersendiri di tengah-tengah isu #politik dan kemiskinan yang terjadi di Bengkulu. Batu Bara telah dipandang "penguasa" sebagai jawaban atas kbutuhan PAD di bumi rafflesia ini.
Kawasan konservasi yang menjadi rumah terakhir sang penjaga hutan sangat penting untuk keberlangsunga hidup sahabat alam kita. Permasalahan kawasan konservasi dan tambang bukan sesuatu yang asing terjadi di Indonesia.
Peneliti, praktisi dan media mengkaji tema ini sebagai objek kajian yang menarik. Di satu sisi, sektor tambang dapat mendongkrak pndapatan daerah dalm waktu singkat. Namun dampak yg ditimbulkan juga tdk sedikit.
Patut disayangkan. Namun, harus diakui kelemahan dalam pengawasan dan penegakan hukum membuka celah bagi pihak-pihak tertentu untuk menerobos aturan yang ada. Pengelola pertambangan seolah-olah belum tahu atau bahkan pura-pura tidak tahu dengan aturan yang ada. Ini membuka celah bagi pelanggaran yang dapat berdampak serius, terutama terhadap degradasi lingkungan hidup.
Kami mohon kepada pemerintah daerah gubernur dan bupati mengevaluasi kembali semua izin pertambangan ini, dengan pertimbangan dan dasar hukum yg ada.
By
@Jejakanaknusantara
Zeby.Bengkulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?