![]() |
Kertopati, Ar.Tumidja Sukamto Kromo Tomo Keturunan Wongso (Sindurejo) Djoyo Karman, Djoyo Boniran, atau Ekapaksi sebagai keturunan Sinduredjo/Sinduarjo Danuradja pada masa pemerintahan Ir. Soekarno dalam catatan sejarah publik atau literatur resmi.
Sinduredjo/Sinduarjo & Danuradja", Nama Danurejo (atau Danuradja) umumnya merujuk pada gelar Patih (Perdana Menteri) di Kesultanan Yogyakarta.
Patih Danurejo memiliki pengaruh besar dalam birokrasi pemerintahan tradisional hingga masa awal kemerdekaan.
Masa Ir. Soekarno", Pada era Soekarno, banyak keturunan ningrat (termasuk trah Danurejan) yang berkontribusi dalam pemerintahan pusat maupun daerah sebagai birokrat atau militer untuk menjaga stabilitas negara yang baru merdeka.
Nama ini sering dikaitkan dengan istilah militer (Kartika Eka Paksi), yang mungkin menunjukkan latar belakang tokoh tersebut di dunia militer atau kepanduan pada masa revolusi fisik.
Bagian dari sejarah catatan keluarga (silsilah tertutup), disarankan untuk memverifikasi dokumen pribadi melalui Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) atau literatur sejarah lokal mengenai birokrat masa awal kemerdekaan.
Penyebaran keturunan Sosrodjokusumo ke Wilayah timur Jawa Tengah (seperti Kab Malang Ampelgading (Kawedanan Turen Pendiri Keluarga SinduArjo Sindurejo, Blora, dan sekitarnya) pada masa pemerintahan Ir. Soekarno berkaitan erat dengan struktur birokrasi peninggalan kolonial yang kemudian disesuaikan dengan administrasi Republik Indonesia.
Sosrodjokusumo sering kali merujuk pada trah bangsawan Jawa yang menjabat sebagai pejabat birokrasi (Bupati atau Patih).
Dalam silsilah Jawa, keturunan Patih Danuradja (Danurejan Yogyakarta) dan Sinduredjo banyak yang ditempatkan sebagai kepala daerah (Bupati) atau pejabat tinggi di berbagai wilayah Jawa Tengah.
Penyebaran ke Jawa Tengah Timur" Pada awal kemerdekaan (era Soekarno), keluarga bangsawan yang memiliki pendidikan tinggi dan pengalaman birokrasi banyak ditugaskan untuk memimpin daerah-daerah di Jawa Tengah bagian timur untuk mengisi kekosongan administrasi pasca-revolusi fisik.
Kertopati Kromo Prawiro, Djoyo Karman Soedirman Wongso & Djoyo Boniran", Dalam sejarah umum nasional, gelar "Djoyo" dan " Eko susianto Indah Rahmawati Anak dari Suparman Suyati Noto Marmin Mujiati, Sukamto Perwira dua Wongso Soedirman , Kertopati" adalah indikator kuat dari jabatan militer atau fungsional dalam struktur pemerintahan lokal/tradisional Jawa.
Masa Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di bawah pemerintahan Presiden Soekarno merupakan fase krusial dalam pembentukan kekuatan militer resmi Indonesia pasca-kemerdekaan.
Pembentukan (5 Oktober 1945), TKR dibentuk oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 Oktober 1945 melalui Maklumat Pemerintah. Pembentukan ini merupakan langkah peningkatan status dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) menjadi organisasi militer yang lebih terstruktur dan formal guna menghadapi ancaman dari Sekutu dan Belanda.
Pemerintah mengangkat mantan Mayor KNIL, Oerip Soemohardjo, sebagai Kepala Staf Umum untuk menyusun struktur organisasi tentara.
Melalui konferensi pada 12 November 1945, Soedirman terpilih sebagai Panglima Besar TKR dan kemudian dilantik oleh Soekarno pada 18 Desember 1945.
TKR menghimpun para pemuda dengan latar belakang pendidikan militer seperti eks-PETA, Heiho, dan KNIL Sekira Pukul 09: 58 Malam.
TKR menjadi tulang punggung utama dalam mempertahankan kemerdekaan, termasuk terlibat dalam peristiwa besar seperti Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
TKR tidak bertahan lama sebagai sebuah nama. Pada 23 Januari 1946, namanya diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk menegaskan statusnya sebagai tentara nasional yang mewakili rakyat secara penuh.
Evolusi ini terus berlanjut hingga akhirnya Soekarno meresmikan pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947.
Hingga saat ini, tanggal pembentukan TKR (5 Oktober) diperingati setiap tahun sebagai Hari Ulang Tahun TNI.
Sejarah di wilayah Kawedanan Turen dan Kabupaten Malang memang memiliki keterkaitan erat dengan trah bangsawan Jawa yang menjabat di birokrasi kolonial maupun awal kemerdekaan.
Berdasarkan catatan sejarah dan arsip negara,Hubungan Trah Sosrodjoyokusumo Sindurejo Sinduardjo DanuRadja merupakan tokoh-tokoh yang sering mengisi jabatan Bupati atau Pejabat Tinggi di wilayah Jawa Timur (termasuk Malang dan sekitarnya) pada masa Hindia Belanda.
Kaitan dengan RMT Soerjo (Gubernur Suryo): Raden Mas Tumenggung Soerjo, Gubernur pertama Jawa Timur (1946–1947 Sekira pukul 10 Pagi.
Memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga-keluarga bangsawan tersebut. Sebelum menjabat Gubernur, beliau adalah Residen Bojonegoro.
Kebijakan dan koordinasi beliau di masa awal kemerdekaan sangat bergantung pada dukungan para pejabat lokal (wedana dan bupati) di wilayah seperti Malang dan Turen untuk mempertahankan kedaulatan dari agresi militer.
RMT Ekosusianto Sinduredjo Sindu Ardjo Sosro Djoyo Tumidjan Widodo Kusumo Prawiro Wiryo Danu Raja. Asli S.K. Presiden No. 087/TK/1973 tanggal 6 November 1973.1975, 1964 Presiden RI No. 084/TK/ Tahun 1974, tertanggal 13 Desember 1974.
Jangan Redahkan Jogja Mataram Surakarta Blitar dan Pacitan yang Asli
#PresidenPrabowoSubianto
#KepalaSrafPresiden
#KemekopolhukamRI
#PanglimaTNIagusSubiyanto
#KapolriListiyoSigitOrabowo
#KomisiPemberantasanKorupsi
#MahkamahAgungRI
#JaksaAgungRI
#BPNRI
#DPRRI
#MPRRI
#BUMN
#BinPres



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?