Banner Iklan

DPD RI Cantik Lia Istifhama Tegaskan Pesantren Roudlatud Darojat Lamongan Aset Penting Bangsa, Negara Harus Hadir

Anis Hidayatie
30 Desember 2025 | 03.43 WIB Last Updated 2025-12-29T20:43:35Z


DPD RI Lia Istifhama di Pondok Pesantren Roudlatud Darojat Lamongan 

 LAMONGAN | JATIMSATUNEWS.COM: Di balik sunyinya Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, berdiri sebuah pesantren yang menjadi tumpuan harapan ratusan santri dari berbagai penjuru Nusantara. Pondok Pesantren Roudlatud Darojat, yang berdiri sejak 1999, menjelma menjadi pusat pendidikan keagamaan yang tak hanya mencetak generasi berilmu, tetapi juga berakhlak dan peduli sesama.

Pesantren yang diasuh Kiai Mustaji ini kini menampung sekitar 500 santri, sebagian di antaranya berasal dari luar Pulau Jawa, termasuk Jakarta. Tingginya animo masyarakat menjadi bukti kuat kepercayaan publik terhadap kualitas pendidikan yang ditawarkan, meski berada jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Anggota DPD RI Lia Istifhama yang terkenal dengan tagline Cantik Cerdas Kreatif dan Inovatif menegaskan bahwa keberadaan Pondok Pesantren Roudlatud Darojat merupakan aset penting bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Dalam kunjungan kerjanya, senator muda yang akrab disapa Ning Lia itu menyoroti perlunya dukungan pemerintah agar kenyamanan dan kualitas belajar santri tetap terjaga.

“Pesantren ini telah melahirkan ratusan alumni sejak 1999. Namun dengan jumlah santri yang terus bertambah, dukungan negara menjadi sangat krusial agar proses pendidikan berjalan optimal,” ujar Senator Muda Indonesia Lia Istifhama.

Selama lebih dari dua dekade, pesantren ini tumbuh dengan mengandalkan kemandirian penuh. Seluruh operasional, pembangunan fasilitas, hingga kebutuhan harian santri dibiayai secara swadaya oleh pengasuh pesantren.

Tak hanya itu, Kiai Mustaji juga menanggung biaya hidup dan pendidikan lebih dari 100 santri kurang mampu. Mulai dari kebutuhan makan hingga biaya sekolah formal, semuanya dipenuhi secara pribadi demi memastikan tak ada anak bangsa yang kehilangan masa depan karena keterbatasan ekonomi.

“Bagi kami, melihat santri tumbuh menjadi pribadi berakhlak dan berilmu jauh lebih penting daripada beban finansial,” tutur Kiai Mustaji dengan nada penuh ketulusan.

Namun, seiring meningkatnya jumlah santri setiap tahun, keterbatasan fasilitas mulai menjadi tantangan serius. Ruang kelas dan asrama yang ada kini sudah tidak sebanding dengan jumlah santri, sehingga berpotensi mengganggu efektivitas pembelajaran dan kenyamanan hidup.

Dalam suasana penuh kekeluargaan, Kiai Mustaji menyampaikan harapan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat memberikan perhatian lebih. Meski selama ini menjunjung tinggi prinsip kemandirian dan belum pernah mengajukan bantuan formal, kondisi saat ini membuat kolaborasi dengan pemerintah menjadi kebutuhan mendesak.

“Kami berharap Pemprov Jatim berkenan meninjau langsung kondisi pesantren dan membantu pembangunan gedung kelas baru,” ungkapnya.

Menurut Kiai Mustaji, dukungan tersebut bukan semata pembangunan fisik, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan generasi muda Indonesia, agar tumbuh dalam lingkungan pendidikan yang layak, sehat, dan bermartabat.

Kisah Pondok Pesantren Roudlatud Darojat menjadi cermin bahwa di pelosok desa, pendidikan tetap menyala—ditopang keikhlasan, pengabdian, dan semangat membangun bangsa dari bawah.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DPD RI Cantik Lia Istifhama Tegaskan Pesantren Roudlatud Darojat Lamongan Aset Penting Bangsa, Negara Harus Hadir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now