Banner Iklan

Dampak Kecanduan Gadget terhadap Perkembangan Belajar Mahasiswa Kemudahan Digital yang Berujung Distraksi Akademik

Admin JSN
23 Desember 2025 | 11.42 WIB Last Updated 2025-12-23T04:42:22Z
Dampak Kecanduan Gadget terhadap Perkembangan Belajar Mahasiswa Kemudahan Digital yang Berujung Distraksi Akademik, Sumber Foto: Pinterest.


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM -

Pendahuluan

Kemajuan teknologi digital telah mengubah wajah pendidikan tinggi secara signifikan. Gadget seperti smartphone dan laptop kini menjadi sarana utama dalam proses belajar mahasiswa. Akses materi kuliah, jurnal ilmiah, hingga diskusi akademik dapat dilakukan hanya melalui satu perangkat. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul persoalan yang semakin mengkhawatirkan, yakni kecanduan gadget di kalangan mahasiswa.

Kecanduan gadget tidak sekadar berkaitan dengan intensitas penggunaan, melainkan juga ketergantungan psikologis yang memengaruhi pola belajar. Mahasiswa kerap merasa sulit melepaskan diri dari layar, bahkan saat kegiatan akademik sedang berlangsung. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah gadget benar-benar membantu perkembangan belajar mahasiswa, atau justru menjadi penghambat yang tidak disadari?

Gadget sebagai Sarana Akademik dan Sumber Distraksi

Dalam praktiknya, gadget memang tidak dapat dipisahkan dari dunia perkuliahan. Sistem pembelajaran berbasis digital menuntut mahasiswa untuk selalu terhubung dengan perangkat teknologi. Tanpa gadget, proses belajar di era modern akan berjalan timpang.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan gadget sering kali tidak sepenuhnya selaras dengan tujuan akademik. Media sosial, aplikasi hiburan, dan gim daring hadir bersamaan dengan aplikasi pembelajaran. Akibatnya, fokus belajar mahasiswa mudah terpecah. Gadget yang semula berfungsi sebagai alat bantu belajar justru berubah menjadi sumber distraksi utama.

Notifikasi, Multitasking, dan Menurunnya Konsentrasi

Salah satu dampak paling nyata dari kecanduan gadget adalah menurunnya konsentrasi belajar. Notifikasi yang terus muncul mendorong mahasiswa untuk berpindah perhatian secara cepat. Kebiasaan ini menciptakan pola multitasking yang tidak efektif.

Mahasiswa mungkin merasa telah belajar dalam waktu lama, tetapi kenyataannya perhatian mereka terbagi antara materi kuliah dan aktivitas digital lainnya. Proses berpikir menjadi terputus-putus, sehingga pemahaman materi tidak optimal. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menurunkan kualitas hasil belajar.

Dampak terhadap Pola Pikir dan Motivasi Akademik

Kecanduan gadget juga memengaruhi cara berpikir mahasiswa. Paparan informasi yang serba instan berpotensi melemahkan kemampuan berpikir kritis dan mendalam. Mahasiswa cenderung menginginkan hasil cepat tanpa melalui proses analisis yang matang.

Selain itu, motivasi akademik dapat mengalami penurunan. Ketika hiburan digital lebih menarik dibandingkan kewajiban belajar, mahasiswa lebih mudah menunda tugas dan mengabaikan tanggung jawab akademik. Jika dibiarkan, kebiasaan ini dapat berdampak langsung pada prestasi dan kedisiplinan belajar.

Kontrol Diri dan Literasi Digital sebagai Upaya Solutif

Menghadapi fenomena kecanduan gadget, mahasiswa dituntut untuk memiliki kontrol diri yang kuat. Pengaturan waktu penggunaan gadget, terutama saat belajar, menjadi langkah penting untuk meminimalkan distraksi.

Di sisi lain, literasi digital juga perlu diperkuat. Mahasiswa harus mampu menempatkan gadget sebagai alat pendukung pembelajaran, bukan sekadar sarana hiburan. Dengan pemahaman digital yang baik, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi secara produktif dan bertanggung jawab.

Kesimpulan

Kecanduan gadget merupakan tantangan nyata dalam dunia pendidikan tinggi. Meskipun gadget memberikan kemudahan akses informasi dan mendukung proses pembelajaran, penggunaan yang tidak terkontrol justru dapat menghambat perkembangan belajar mahasiswa. Menurunnya konsentrasi, melemahnya pola pikir kritis, serta berkurangnya motivasi akademik menjadi dampak yang tidak dapat diabaikan.

Oleh karena itu, mahasiswa perlu bersikap lebih kritis dan bijak dalam menggunakan gadget. Dengan kontrol diri dan literasi digital yang baik, teknologi dapat tetap menjadi sarana pendukung pendidikan tanpa mengorbankan kualitas proses belajar.

Daftar pustaka

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI).Literasi Digital Jadi Kunci Hadapi Dampak Negatif Penggunaan Gawai. https://www.kominfo.go.id/content/detail/44150/literasi-digital-jadi-kunci-hadapi-dampak-negatif-penggunaan-gawai/0/artikel 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.Transformasi Digital Pendidikan di Perguruan Tinggi. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/09/transformasi-digital-pendidikan 

We Are Social & Meltwater. Digital 2024: Indonesia. https://datareportal.com/reports/digital-2024-indonesia 

Kompas.com. Terlalu Sering Main Ponsel, Konsentrasi Belajar Bisa Menurun. https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/16/080000165/terlalu-sering-main-ponsel-konsentrasi-belajar-bisa-menurun 

Tirto.id. Kecanduan Gawai dan Dampaknya terhadap Produktivitas Anak Muda. https://tirto.id/kecanduan-gawai-dan-dampaknya-terhadap-produktivitas-anak-muda-gwFZ 



Penulis : 

Nama : Adelia Zaharani Pashyah

NIM : 1152500136

Mata Kuliah : Pengantar Psikologi,

Dosen Pengampu : Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dampak Kecanduan Gadget terhadap Perkembangan Belajar Mahasiswa Kemudahan Digital yang Berujung Distraksi Akademik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now