Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya Perkenalkan Teknologi dan Inovasi Olahan Susu dan Kopi ke Desa Kalipucang, Pasuruan, Jawa Timur
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Brawijaya menggelar kegiatan sosialisasi teknologi dan inovasi produk olahan susu dan kopi di Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Program ini merupakan bagian dari Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) yang didanai oleh Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi yang bertujuan meningkatkan kualitas, kapasitas produksi, dan daya saing produk lokal berbasis susu dan kopi. Desa Kalipucang dipilih karena memiliki potensi agribisnis besar, namun masih menghadapi keterbatasan teknologi dalam proses produksi serta hilirisasi.
Desa yang berada di lereng Bromo ini dikenal sebagai pusat peternakan sapi perah dan perkebunan kopi. Kelompok peternak lokal memelihara lebih dari 100 ekor sapi dan mampu menghasilkan sekitar 1.768 liter susu segar setiap hari. Sementara itu, komoditas kopi juga menjadi andalan desa dengan luas lahan mencapai 24.150 hektare dan produktivitas rata-rata 550 kg/ha/tahun. Meski potensinya besar, sebagian hasil panen belum terserap optimal karena teknologi pengolahan masih sederhana.
Melihat kondisi tersebut, tim yang diketuai oleh Dr. Ria Andriani, S.Pt, MP, M.Sc dari Fakultas Peternakan UB menghadirkan sosialisasi teknologi kepada dua kelompok utama, yaitu Kelompok Ternak Arabusta I dan Kelompok Tani Arabusta IV. Kegiatan ini memadukan edukasi, fasilitasi peralatan, inovasi produk, serta pendampingan usaha.
Peningkatan Teknologi Produksi Stik Susu dan Inovasi Stik Susu Kelor
Kelompok Ternak Arabusta I merupakan penghasil berbagai produk olahan susu seperti stik susu, yoghurt, dodol susu, hingga masker kefir. Namun proses produksi selama ini masih dilakukan manual, sehingga kualitas produk tidak konsisten, kapasitas sangat terbatas, dan sulit memenuhi permintaan pasar. Untuk menjawab permasalahan tersebut, tim memperkenalkan rangkaian teknologi tepat guna yang terdiri dari planetary mixer untuk mencampur adonan secara homogen, mesin pencetak stik otomatis, deep fryer dengan pengaturan suhu untuk penggorengan lebih presisi dan merata, dan continuous band sealer yang mampu mengemas secara higienis dan rapi.
Tak hanya itu, tim juga memperkenalkan inovasi produk stik susu kelor, yaitu stik susu yang difortifikasi bubuk kelor sebagai bahan fungsional kaya protein, mineral, dan antioksidan. Penambahan kelor tidak hanya meningkatkan nilai gizi, tetapi juga membantu memperpanjang umur simpan produk.
Teknologi Roasting Modern dan Identifikasi Aroma untuk Kopi Lereng Bromo
Untuk produk kopi, Kelompok Tani Arabusta IV mendapat pelatihan teknologi pascapanen dan fasilitasi mesin yang berupa roaster dengan kontrol suhu dan waktu, grinder dengan pengaturan tingkat kehalusan, rok presso untuk membuat espresso secara manual dan sealer otomatis untuk kemasan kedap udara dan tampilan profesional.
Selain fasilitasi mesin, tim juga mengenalkan Senso Flavo CAL, sebuah alat inovasi yang mampu mendeteksi 18 aroma penciri kopi. Alat ini membantu petani mengenali karakter rasa kopi mereka, sehingga bisa merancang profil roasting yang khas dan meningkatkan daya tarik sebagai kopi single origin Kalipucang.
Pelatihan Manajemen dan Pemasaran Digital
Program tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga penguatan manajemen usaha dan pemasaran digital. Pelaku UMKM dilatih pencatatan keuangan, perhitungan biaya produksi, strategi branding, hingga pemasaran online melalui marketplace dan media sosial.
Melalui program ini, tim menargetkan peningkatan kapasitas produksi stik susu hingga 50%, peningkatan omzet UMKM minimal 20% dalam enam bulan, serta terbentuknya kerja sama pemasaran dengan koperasi, kedai, maupun outlet oleh-oleh kawasan wisata Bromo.
“Program PTTI ini diharapkan menjadi model pengembangan ekonomi desa berbasis inovasi, yang ke depan dapat direplikasi ke wilayah lain di Jawa Timur. Desa Kalipucang kini selangkah lebih maju menuju desa olahan susu dan kopi yang modern, kreatif, dan berdaya saing tinggi “ ujar Ria.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?