Banner Iklan

Sumber Koso: Wisata Alam Sederhana yang Jadi Primadona Baru di Lereng Lawu

Admin JSN
28 November 2025 | 11.00 WIB Last Updated 2025-11-28T04:00:10Z

 

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Ngawi, berdiri sebuah destinasi alam yang belakangan menjadi perbincangan para wisatawan lokal: Sumber Koso. Kawasan mata air jernih ini kini menjadi tempat rekreasi sederhana namun menenangkan bagi warga yang ingin sejenak melupakan riuhnya hiruk-pikuk sehari-hari. Begitu memasuki area wisata, pengunjung disambut oleh kolam alami dengan ikan-ikan koi berwarna-warni yang tampak jelas dari permukaan air yang bening. Anak-anak sering tampak jongkok di tepi kolam sambil menebar pakan, sementara orang tua sibuk merekam keceriaan mereka.

Keindahan Sumber Koso lahir bukan dari sentuhan investor besar, melainkan dari kerja sama masyarakat sekitar. Berawal dari mata air yang dulu hanya dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari, tempat ini kemudian dibersihkan, ditata, dan dikembangkan secara swadaya. “Awalnya Sumber Koso cuma mata air biasa yang dipakai warga. Terus kami mikir, sayang kalau dibiarkan gitu saja. Akhirnya kami bersihkan, tata sedikit-sedikit. Semua dari swadaya warga,” cerita Pak Sutrisno, salah satu pengelola yang telah terlibat sejak awal pembangunan.

Kini, Sumber Koso memiliki jalur pejalan kaki, gazebo, taman kecil, hingga wahana sederhana seperti jembatan gantung dan area bermain air untuk anak-anak. Meski tidak semewah taman wisata modern, justru kesederhanaannya menghadirkan suasana yang damai dan alami. Banyak keluarga memilih tempat ini sebagai lokasi piknik murah meriah. “Anak-anak saya betah banget kalau diajak ke sini. Mereka senang ngasih makan ikan koi. Tempatnya adem, bersih, dan yang paling saya suka itu suasananya nggak bising. Rasanya kayak pulang ke kampung halaman,” ungkap Ibu Sari, warga Ngawi yang datang bersama dua anaknya.

Tak hanya tempat pelarian dari penat, Sumber Koso juga menjadi spot favorit remaja yang ingin berfoto. Beberapa titik di sekitar taman dan kolam menawarkan latar alami yang instagramable. “Tempatnya bagus buat foto-foto, tapi tetap alami. Kami suka karena nggak terlalu rame, jadi bisa santai tanpa rebutan spot,” ujar Nanda, pelajar yang datang bersama teman-temannya.

Pengelola berupaya menjaga karakter alami Sumber Koso agar tidak kehilangan daya tarik utamanya. Air kolam dicek setiap hari untuk memastikan kejernihan dan keselamatan ikan-ikan di dalamnya. Kebersihan area juga menjadi perhatian khusus. “Kami berusaha menjaga kebersihan. Setiap sore kolam tetap kami cek, soalnya airnya ini sumber asli, jadi harus betul-betul dirawat. Pengunjung juga kami ajak ikut menjaga,” jelas Bu Rini, pengurus tiket yang telah tiga tahun membantu mengelola kawasan wisata tersebut.

Upaya pelestarian alam menjadi prinsip utama bagi pengelola. Mereka membatasi pembangunan berlebihan demi menjaga ekosistem mata air tetap stabil. Ketua kelompok pengelola, Pak Adi, menegaskan bahwa tujuan utama mereka bukan membuat Sumber Koso menjadi wisata modern, melainkan tetap sederhana namun nyaman. “Keinginan kami sederhana: pengunjung nyaman, alam tetap terjaga. Kami nggak mau bangun yang aneh-aneh. Pokoknya tetap alami, tapi fasilitasnya cukup untuk keluarga,” ujarnya.

Keindahan Sumber Koso tidak terletak pada kemegahan, melainkan pada kesederhanaannya yang mengembalikan pengunjung pada suasana damai. Dengan harga tiket yang terjangkau dan suasana yang masih alami, tempat ini menjadi pilihan favorit untuk melepas penat, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau sekadar menikmati udara segar pegunungan. Di tengah kehidupan yang bergerak cepat, Sumber Koso hadir sebagai ruang kecil untuk kembali dekat dengan alam—sebuah oase yang mengingatkan bahwa ketenangan sering kali ditemukan di tempat paling sederhana.

---

Nurrohmah 
Mahasiswa Univeritas Negeri Surabaya

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sumber Koso: Wisata Alam Sederhana yang Jadi Primadona Baru di Lereng Lawu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now