Banner Iklan

Rakor FKDM Jatim 2025, Eks Intel Polri Beberkan Teknik Pelaporan Akurat, Harus Fakta Bukan Katanya

Anis Hidayatie
22 November 2025 | 22.52 WIB Last Updated 2025-11-22T15:52:20Z


Rakor FKDM Jatim 2025, Eks Intel Polri Beberkan Teknik Pelaporan Akurat, “Harus Fakta, Bukan Katanya”

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Rapat Koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se-Jawa Timur memasuki sesi dengan materi yang paling ditunggu peserta, yakni teknik membuat laporan informasi yang benar, akurat, dan bisa ditindaklanjuti pemerintah. Sabtu 22/10/2025.

 Materi tersebut disampaikan langsung oleh Agus Prasetyo, eks Intel Polri sekaligus Pengurus FKDM Provinsi Jawa Timur, dalam forum yang digelar 21–23 November 2025 di Hotel Aria Surabaya.

Dalam paparannya, Agus menegaskan bahwa laporan FKDM harus berdasarkan fakta dan bersumber dari pihak berkompeten, bukan dari media sosial atau kabar berita.

 "Contoh fenomena pertalite mbrebet. Kita analisa, kemudian kita komunikasikan langsung dengan pihak Pertamina. Kita tidak sekedar menebak, tidak menduga-duga. Itu laporan berdasarkan fakta," ujar Agus menekankan.

Ia mencontohkan bagaimana kasus bahan bakar bermasalah dapat diklarifikasi melalui jejaring resmi—baik Direktur Utama Pertamina daerah maupun pejabat teknis lainnya—bukan melalui isu pembohong. Begitu data terkumpul, barulah laporan ditulis lengkap: mulai analisis, prediksi, langkah antisipasi, hingga rekomendasi.

Agus juga mengingatkan bahwa laporan informasi idealnya disusun sebelum suatu gejolak muncul, bukan sesudahnya. Hal itu penting agar FKDM memberi manfaat nyata dalam pencegahan.

Beberapa contoh yang disebutkan: Rencana aksi demo dipicu Medsos, Rencana pembangunan masjid di beberapa tempat, Rencana pembangunan gereja, Kasus rumah dijadikan tempat ibadah di Tempeh, Lumajang.

Dalam kasus Lumajang, Agus menjelaskan perlunya rekomendasi FKDM agar pemerintah mengambil langkah tepat. 

“Kalau dikaji, yang muncul bukan konflik, tapi solusi. Pemerintah bahkan bisa menyediakan tanah untuk rumah ibadah Masjid dan gereja yang layak di satu tempat,” ujarnya.

Agus menegaskan  bahwa FKDM adalah forum komunikasi lintas elemen masyarakat yang dibentuk pemerintah daerah untuk membantu membaca dinamika sosial, menganalisis isu, dan memberikan rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti.

 “FKDM itu wadah orang-orang peduli. Kita hadir untuk memberi manfaat, bukan sekedar hadir di acara,” ujarnya.


Acara Rakor sekaligus pelatihan penguatan kapasitas ini memuat harapan FKDM se-Jawa Timur semakin solid dalam menyampaikan laporan awal, menganalisis potensi kerawanan, dan membantu pemerintah menjaga stabilitas sosial di seluruh daerah.


Ketua FKDM Provinsi Jawa Timur, Listyono, menegaskan bahwa FKDM bukan sekadar forum seremonial. Ia menilai kehadiran FKDM harus menjadi alarm sosial bagi pemerintah daerah dalam membaca potensi kerawanan.

 “Yang kami bangun adalah komitmen. FKDM harus memberikan rekomendasi nyata kepada pemerintah provinsi, terutama terkait keamanan sosial,” ujar Listyono.


Wadek 2 ITS ini juga mengungkap rencana FKDM Jatim untuk membuat format pelaporan sederhana yang dapat dipakai kabupaten/kota untuk menyampaikan laporan harian, bahkan setiap jam, ke tingkat provinsi.


 Tim IT FKDM juga tengah menyiapkan aplikasi pelaporan untuk memudahkan dokumentasi informasi dan rekomendasi kebijakan.

Dalam paparan Listyono juga membahas isu gadget pada anak usia sekolah.  Menjadi salah satu perhatian FKDM Jatim sejak Oktober lalu.

"Laporan dari beberapa daerah menunjukkan tingginya risiko perlindungan bagi anak-anak, sehingga FKDM menyiapkan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah daerah dalam bentuk pola pengawasan, strategi pencegahan, dan edukasi kepada orang tua," ucap Listyono 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rakor FKDM Jatim 2025, Eks Intel Polri Beberkan Teknik Pelaporan Akurat, Harus Fakta Bukan Katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now