Foto: Wakil Rektor II Bidang Akademik bersama jajaran pimpinan Pascasarjana
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM — Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sukses menyelenggarakan The 4th International Conference on Islam Science Language Law Education Economics and Humanity (IC-ISLEH) 2025 dengan tema besar “Islam, Artificial Intelligence and Ethical Challenges: Contemporary Discourses in Education, Language, Law, Economy, and Society". Kegiatan itu dilaksanakan pada Senin (24).
Konferensi internasional bergengsi ini menarik perhatian luas dari para akademisi, peneliti, dan praktisi dalam serta luar negeri. Tahun ini, panitia mencatat 310 paper masuk dan 235 paper dinyatakan diterima untuk dipresentasikan—menandakan tingginya minat terhadap isu keilmuan Islam dan perkembangan teknologi artificial intelligence.
Acara dibuka oleh Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd., yang menegaskan urgensi IC-ISLEH sebagai forum ilmiah strategis dalam memperkuat kontribusi global UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Foto: Direktur Pascasarjana UIN Malang
“Conference ini sangat penting dan berguna, tidak hanya untuk kemajuan akademik tetapi juga untuk memperkuat kontribusi keilmuan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam kancah internasional,” ujar Prof. Agus.
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada pimpinan universitas, panitia, serta para Kaprodi dan Sekprodi Pascasarjana atas dukungan penuh terhadap penyelenggaraan konferensi.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Drs. H. Basri Zain, M.A., Ph.D., mewakili Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dr. Basri memaparkan perkembangan kampus yang kini memiliki tiga kawasan pendidikan di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, sekaligus menegaskan capaian UIN Malang sebagai PTKIN terbaik nomor satu di Indonesia.
Dalam konteks tema konferensi, ia menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan AI dan penguatan kemampuan berpikir kritis manusia.
“AI sangat penting, tetapi AI bukan segalanya. Tidak semua data yang dihasilkan AI valid. Budaya menulis meningkat, tetapi budaya membaca justru menurun—dan ini tidak baik. Ketergantungan penuh pada AI akan melemahkan nalar kritis,” tegasnya.
IC-ISLEH 2025 resmi dibuka melalui pembacaan Basmalah oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, menandai dimulainya forum ilmiah internasional yang mempertemukan pemakalah dan pembicara dari berbagai negara.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?